Ini adalah kekalahan Shi yang benar-benar tak terduga.
Apalagi dilihat dari cara bermainnya, pemain 28 tahun itu benar-benar kesulitan menemukan ritme permainan dia sendiri.
Bukan perkara teknis atau lapangan, lebih ke arah mental yang mengindikasikan bahwa Shi menjalani laga dengan menghadapi tekanan besar.
Maklum, dia jadi satu-satunya wakil tersisa setelah kompatriotnya Li Shi Feng juga tak terduga kalah dari Loh Kean Yew (Singapura) pada babak 16 besar.
Setelah kekalahan itu, Shi hanya bisa menghaturkan kata maaf dan dia tidak beralasan apapun.
"Lawan saya bermain sangat baik dan pada dasarnya saya yang didikte oleh lawan yang mana itu membuat saya tidak nyaman," kata Shi Yu Qi yang juga terhenti di perempat final Olimpiade Tokyo 2020, dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.
"Meskipun saya tertinggal jauh, sebenarnya saya masih berusaha mencari cara untuk mengejar ketertinggalan. Namun, lebih sulit kalau keadaan sudah tertinggal."
"Saya telah berlatih keras mempersiapkan Olimpiade ini. Sekarang apa yang harus saya lakukan? Ya sudah terima saja," ucapnya kecewa.
Kekalahan Shi Yu Qi yang tersingkir di babak perempat final secara tak langsung turut membuka jalan lebih mulus bagi para kontestan tunggal putra lainnya, yang dijagokan.
Sang juara bertahan, Viktor Axelsen masih jadi favorit untuk diunggulkan mengulang prestasinya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Bwftournamentsoftware.com, Aiyuke |
Komentar