Reli panjang kemudian mewarnai jalannya pertandingan. Keduanya saling melempar lob sambil mencari celah untuk menyerang.
Skor masih ketat di 15-14, masih untuk keunggulan Yamaguchi yang lebih berbahaya dengan bola-bola dropshot-nya.
Yamaguchi menjauh lagi hingga 20-14. Permainannya yang sabar dan aman justru memancing kesalahan dari An. Dia ibarat membunuh pelan-pelan.
Kehilangan satu poin karena lob yang agak ngawur, Yamaguchi mengunci gim di reli berikutnya berkat netting tipis yang hanya bisa dibalas dengan bola tanggung oleh An.
Tertinggal 4-2 pada awal gim kedua, An merespons dengan tampil galak. Yamaguchi bertahan dengan keuletannya tetapi tempo cepat dari lawan menyulitkannya.
Angin bergerak ke arah pemain Korea. Yamaguchi malah melakukan retentan kesalahan sendiri hingga berbalik tertinggal 5-8 lalu 6-11 di paruh gim.
Yamaguchi mendekat hingga 10-13. An menjauh lagi di 10-15 setelah berhasil menyergap lawan yang sudah dihadapinya sebanyak 23 kali itu.
Yamaguchi membalas dengan netting silang tipis yang dua kali memperdaya An. Tekanan darinya membuat jarak poin menipis hingga sisa satu angka di 16-17.
Upaya netting yang gagal dari Yamaguchi memberi kesempatan bernapas bagi An. Dia menjauh lagi dengan sodoran bola ke sudut lapangan untuk mengubah skor menjadi 16-19.
Lob yang keluar, untuk kesekian kalinya dari Yamaguchi pada gim kedua, memberi An game point di 17-20. Rubber game tercipta berkat smes An ke arah backhand Yamaguchi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar