BOLASPORT.COM - Motivasi dua atlet panjat tebing Indonesia, Desak Made Rita Kusuma Dewi dan Rajiah Sallsabillah, makin kuat setelah sama-sama lolos ke perempat final Olimpiade Paris 2024 nomor speed putri.
Desak Made Rita Kusuma dan Rajiah Sallsabillah berpotensi kuat untuk menggaransi medali perak bagi Indonesia apabila berhasil melaju ke semifinal.
Namun, sebelum berbicara tentang peluang medali, evaluasi dilakukan Desak Made maupun Rajiah yang sama-sama belum puas dengan penampilan mereka di Olimpiade Paris 2024.
Keduanya sama-sama debutan.
Sebab, saat cabang olahraga panjat tebing dipertandingkan untuk kali pertama di Tokyo 2020, semua disiplin digabung menjadi satu yaitu boulder, lead, dan speed.
Sementara di Paris 2024, nomor speed dipisah dari boulder.
Sehingga, atlet-atlet panjat tebing Indonesia yang terkonsentrasi di nomor speed berpotensi mendulang medali di kompetisi terakbar empat tahunan tersebut.
Perjuangan Desak Made dan Rajiah pun telah dimulai pada babak kualifikasi yang terdiri dari dua tahap, penyisihan unggulan (untuk pemeringkatan) dan penyisihan eliminasi.
Baca Juga: Jadwal Olimpiade Paris 2024 - Giliran Veddriq dan Rahmad Ada Jaga Asa Medali di Panjat Tebing
Pada babak penyisihan unggulan, kompetisinya berbasis waktu.
Sedangkan mulai babak eliminasi sampai putaran final, setiap kontestan sudah adu cepat dengan lawan masing-masing.
Catatan waktu Desak Made di babak penyisihan eliminasi saat mengalahkan Piper Kelly (Amerika Serikat) terbilang cukup bagus.
Atlet berusia 23 tahun itu membukukan 6,38 detik, terbaik dari semua percobaannya sejak babak penyisihan unggulan.
Namun, Desak Made belum puas. Ada perasaan yang masih mengganjal dalam dirinya karena performa yang belum keluar sepenuhnya.
Maklum, dalam debut Olimpiadenya ini, peraih medali emas Asian Games 2022 itu sempat tegang hingga tak mau melihat ke arah penonton di La Bourget Climbing Venue, Saint-Denis, Prancis.
"Pas awal-awal agak merinding (dengan sorak sorai penonton, red)," kata Desak Made dikutip BolaSport.com dari Kompas.id.
"Setelah itu tidak mau mendengarkan lagi, fokus dengan diri sendiri dan lihat pelatih saja."
"Tidak ingin lihat penonton. (Saat memejamkan mata) itu akan berkata sama diri sendiri, ‘Fokus, fokus. Tenang. Bisa.’ Meditasi ngomong sama diri sendiri," tambahnya.
Sedangkan Rajiah, dia sedikit apes. Pada tahap penyisihan unggulan, dia sebenarnya mencatatkan personal best alias rekor pribadinya dengan 6,58 detik.
Namun, ketika tampil di penyisihan eliminasi melawan Leslie Adriana Romero Perez (Spanyol), Rajiah terjatuh alias fall.
Rajiah kesal. Raut wajahnya setelah terjatuh menunjukkan kecemasan apakah debutnya akan berakhir begitu saja.
Untungnya, dia masih lolos ke perempat final berkat 6,58 detik di babak penyisihan awal.
Usut punya usut, Rajiah ternyata mengalami cedera di pinggang saat persiapan. Namun, dia tidak mau menjadikan itu sebagai alasan.
Dengan kelolosan berkat catatan waktu di kualifikasi, Rajiah bertekad lebih tenang pada babak perempat final nanti.
"Wajar ya pastinya, kalau deg-degan," ungkap Rajiah.
"Namun, dilawan saja. Selalu mencoba untuk lebih tenang. Hanya saja tadi di akhir ada sedikit kesalahan."
"Untuk persiapan lusa (Rabu), digas lagi saja."
"Apa pun hasilnya nanti, harus menampilkan yang terbaik. Semoga bisa mencapai babak selanjutnya dan ke final," kata Rajiah bertekad.
Pada perempat final nomor speed putri yang digelar pada Rabu (7/8/2024), Rajiah akan bertemu wakil Amerika Serikat, Emma Hunt.
Sedangkan Desak Made akan berjumpa Deng Li Juan asal China.
Pertemuan Desak Made dengan Deng mengulang final Asian Games 2022 di Hangzhou, China, tahun lalu.
Kala itu, Desak sukses merengkuh medali emas di hadapan publik lawan dengan catatan waktu 6,3 detik, sedangkan Deng membukukan 6,4 detik.
Dalam bagan undian nomor speed Olimpiade Paris 2024, Desak Made dan Rajiah berada di paruh yang sama.
Indonesia berpotensi mengunci medali minimal perak jika keduanya mampu sama-sama lolos ke semifinal.
Adapun lawan terkuat Desak dan Rajiah adalah atlet panjat tebing asal Polandia, Aleksandra Miroslaw.
Atlet yang akran disapa Ola itu mencatatkan rekor dunia baru dengan 6,06 detik dari sebelumnya 6,24 detik yang juga dia catatkan sendiri.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | kompas.id |
Komentar