Rasa penasaran besar masih menyelimuti lifter kelahiran Metro, Lampung, itu tentang bagaimana rasanya meraih keping medali emas di Olimpiade.
Padahal Eko sempat diminta sang istri, Masitah, untuk berhenti karena merasa sudah cukup dengan semua prestasi yang telah dibukukannya.
"Hanya saja, Eko-nya yang masih (penasaran)," kata sang istri yang akrab dipanggil Ita, dikutip BolaSport.com dari Kompas.id.
"Saya cuma bisa doain, setelah dua perak, dua perunggu, ya mudah-mudahan ada emasnya juga," lanjutnya.
Pada Olimpiade Paris 2024, Eko akan berkompetisi di kelas 61kg putra.
Pada edisi-edisi sebelumnya, pesaing terberat Eko biasanya datang dari lifter-lifter China yang mampu mengangkat bobot yang sulit dikejar.
Di Paris 2024 kali ini, Eko yang termasuk lifter veteran, sadar akan banyaknya para pesaing berat yang baru di kelasnya.
Ada lifter Amerika Serikat, Hampton Miller Morris, yang berusia 20 tahun tapi sudah mencatatkan rekor impresif.
Morris merupakan pemegang rekor dunia di kelas 61kg Clean & Jerk dengan angkatan 176 kg.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | kompas.id |
Komentar