"Dua kali menjadi wasit dan sekali menjadi hakim. Itu semua mendapat penilaian, jika tidak bagus makan kita akan dipulangkan," tuturnya.
Bagi Boy Pohan, Paris 2024 menjadi kali kedua penampilannya memimpin pertandingan tinju di Olimpiade. Debutnya buat Indonesia dibuat pada Olimpiade Tokyo 2020.
"Sekarang dari Asia Tenggara wasit juri yang tersisa tinggal saya, selebihnya dari benua lainnya.," aku Boy.
"Tentu ini kebanggaan Merah-Putih dan saya juga berharap bisa memimpin pada partai final."
"Saya juga berharap semoga di Los Angeles 2028 ada atlet tinju Indonesia yang tampil. Kalau wasit juri Insha Allah saya masih bisa berjuang lagi, tetapi beda kalau juga ada atlet kita yang tampil."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | NOCIndonesia.id |
Komentar