Sebagaimana rivalnya itu, Veddriq juga mesti menyingkirkan kompatriotnya sendiri yaitu Rahmad Adi Mulyoni untuk ke perempat final.
Veddriq dan Watson baru bisa bertemu di babak final karena berada di paruh yang berbeda dalam bagan pertandingan.
Meski demikian, keduanya sudah terlihat akrab.
Usut punya usut, mengutip CNN International, Watson rupanya gemar mempelajari bahasa asing, termasuk bahasa Indonesia.
Atlet Indonesia memang bersinar di disiplin speed.
Selain Veddriq dan Rahmad, Merah Putih punya Kiromal Katibin yang pernah memegang rekor dunia tetapi gagal lolos ke Olimpiade Paris 2024.
"Rasanya luar biasa untuk menjadi bagian dari Team USA, untuk melihat idola-idola saya saat kecil dulu, untuk berada di kampung atlet ini dan bertemu orang-orang ini," ucap Watson.
"Itu sangat berarti bagi saya. Olimpiade adalah sebuah pengalaman yang luar biasa. Saya benar-benar meresapi semuanya."
Lomba speed putra di panjat tebing Olimpiade Paris 2024 akan dilanjutkan pada Kamis (8/8/2024) dengan laga perebutan medali menjadi puncak acara.
Di perempat final, Veddriq akan menghadapi Bassa Wassem (Prancis) yang pernah menguasai gelaran Piala Dunia sebelum dirinya.
Sementara Watson akan menghadapi Julian David (Selandia Baru).
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Edition.cnn.com, Apnews.com |
Komentar