Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Situasi Honda di Titik Kritis, Semakin Tertekan Jelang Datangnya Bos Besar di Balapan Kandang

By Nestri Y - Kamis, 8 Agustus 2024 | 00:00 WIB
Pembalap LCR Honda, Lucio Cecchinello saat tampil pada MotoGP Inggris 2024 di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (4/8/2024)
BENJAMIN CREMEL/AFP
Pembalap LCR Honda, Lucio Cecchinello saat tampil pada MotoGP Inggris 2024 di Sirkuit Silverstone, Inggris, Minggu (4/8/2024)

BOLASPORT.COM - Manajer Tim LCR Honda, Lucio Cecchinello tak sungkan mengabarkan betapa kritisnya situasi Honda sekarang meski sudah mengupayakan berbagai hal sepanjang MotoGP 2024.

Terpuruknya Honda di kancah MotoGP masih terus berlanjut setelah RC213V tak kunjung mampu mengejar daya saing Ducati.

Tahun ini, Honda belum berhasil meraih podium satu kali pun.

Boro-boro podium, finis 10 besar saja sangat sulit.

Hampir sebagian besar skuad Honda baik pembalap Repsol Honda maupun LCR Honda sama-sama sering terdampar di barisan belakang.

Baca Juga: Terancam Jadi Pengangguran, Juara Dunia Ini Bisa Selamatkan Karier Jadi Test Rider Yamaha

Start yang buruk membuat mereka tampak lebih miris karena selalu kesulitan menyalip pesaing dari motor tim lain.

Sejauh ini, sampai paruh kedua dimulai lagi, Honda masih agak terselamatkan lewat pencapaian Johann Zarco yang bernaung di LCR.

Setidaknya, pembalap Prancis berusia 34 tahun itu mengantongi 12 poin dan bertengger di peringkat ke-19 klasemen sementara MotoGP 2024.

Dia memang satu poin di bawah Joan Mir (Repsol Honda).

Tapi secara penampilan, Zarco cuma gagal finis dua kali dibanding Mir yang mengantongi 13 poin tapi lebih sering crash.

Manajer Tim LCR sekaligus pemilik tim itu, Lucio Cecchinello pun tidak segan menggambarkan bahwa situasi di skuad pabrikan Jepang itu memang benar-benar sedang kritis.

Titik kritisnya bahkan sudah terhitung parah karena segala upaya telah dilakukan Honda, tetapi hasilnya sangat-sangat sedikit. Hampir seperti tidak ada progres, yang mana ini semakin berisiko membuat kru tim mereka terbentur mental.

"Mereka bekerja sangat keras. Kami telah bekerja sama dengan Honda sejak tahun 2006, tapi kami belum pernah melihat begitu banyak peralatan atau begitu banyak insinyur yang terlibat," ujar Cecchinello dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.

"Mereka berusaha keras, tapi memang benar kami tidak mendapatkan hasil yang kami inginkan," ujarnya.

Perubahan Honda tak sekadar mendatangkan insinyur dan mulai bekerja lebih 'Eropa' atau pelan-pelan membuka diri.

Memadukan budaya kerja Jepang dan Barat memang tak mudah untuk tim yang sangat konservatif seperti mereka.

Salah satu upaya Honda untuk kembali ke jalur kemenangan juga dilakukan di jajaran manajemen.

Manajer Puncak Honda Racing Corporation, Tetsuhiro Kuwata diganti dengan Taichi Honda.

Bos besar Honda pun dikabarkan akan datang menghadiri balapan kandang mereka di MotoGP Jepang 2024 di Sirkuit Motegi, pada 4-6 Oktober 2024.

Situasi tersebut, disebut Cecchinello akan semakin membuat mereka yang bekerja di paddock tertakan habis.

Karena progres yang nihil masih harus dialami skuad berlogo sayap tunggal itu.

"Yang pasti adalah kami meningkatkan waktu kami dibandingkan tahun lalu, begitu pula dengan pembalap lain di lapangan. Kami harus berusaha lebih keras lagi untuk menjadi lebih dekat dengan mereka," kata Cecchinello.

"Diharapkan pada paruh kedua musim ini, suku cadang aerodinamis baru, mesin dan sasis baru akan tiba.:"

"Rencana ini jelas dan tujuannya adalah menyelesaikan musim dengan motor yang lebih kompetitif. Bos Honda akan berada di Motegi dan kami semua mendapat banyak tekanan," tuturnya.

Selain dari faktor di balik layar, keberadaan pembalap kompetitif juga diperlukan untuk regenerasi Honda.

LCR sejauh ini baru memastikan nasib Zarco yang bertahan musim depan.

Satu spot milik Takaaki Nakagami kabarnya masih bisa diperebutkan oleh Ai Ogura atau Somkiat Chantra (Thailand).

"Ogura adalah pilihan pertama HRC, tapi sekarang mereka berbicara dengan Nakagami atau Somkiat Chantra. Yang pasti motor kedua ini ditujukan untuk pebalap Asia," ucap Checchinello.

Baca Juga: Fabio Di Giannantonio Resmi Stay di VR46, Jadi Satu-satunya Pembalap Satelit Ducati yang Motornya Sama dengan Francesco Bagnaia dan Marc Marquez

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : Paddock-GP.com
Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
25
60
2
Arsenal
25
53
3
Nottm Forest
25
47
4
Man City
25
44
5
Bournemouth
25
43
6
Chelsea
25
43
7
Newcastle
25
41
8
Fulham
25
39
9
Aston Villa
25
38
10
Brighton
25
37
Klub
D
P
1
Persib
23
50
2
Persebaya
23
41
3
Dewa United
23
40
4
Persija Jakarta
23
40
5
Bali United
22
37
6
Borneo
23
35
7
Persita
23
35
8
PSM
23
33
9
Persik
23
33
10
Arema
22
32
Klub
D
P
1
Real Madrid
24
51
2
Atlético Madrid
24
50
3
Barcelona
23
48
4
Athletic Club
23
44
5
Villarreal
24
41
6
Rayo Vallecano
23
35
7
Osasuna
24
32
8
Real Sociedad
23
31
9
Girona
24
31
10
Mallorca
23
31
Klub
D
P
1
Napoli
25
56
2
Inter
24
54
3
Atalanta
25
51
4
Lazio
25
46
5
Juventus
24
43
6
Fiorentina
24
42
7
Milan
24
41
8
Bologna
24
41
9
Roma
24
34
10
Udinese
24
30
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
508
2
F. Bagnaia
498
3
M. Marquez
392
4
E. Bastianini
386
5
B. Binder
217
6
P. Acosta
215
7
M. Viñales
190
8
A. Marquez
173
9
F. Morbidelli
173
10
F. Di Giannantonio
165
Close Ads X