Sebabnya, saat ini pabrikan-pabrikan berkiblat ke Ducati yang berhasil dengan kombinasi mesin dengan konfigurasi V4 yang bertenaga dan aerodinamika untuk mendominasi.
Akan tetapi, MotoGP akan menuju arah yang berbeda saat regulasi teknis yang baru diterapkan untuk siklus lima tahunan yang baru pada 2027.
Kapasitas mesin motor MotoGP bakal dikurangi dari 1000cc menjadi 850cc. Pun demikian torsinya, sehingga kecepatan akan dicari saat menikung alih-alih saat keluar dari tikungan.
Peran aerodinamika juga rencananya dikurangi.
Ini sejalan dengan arah pengembangan Suzuki GSX-RR yang lebih mengandalkan pemutakhiran sasis dan torsi yang lebih halus demi mendapat level grip serta kontrol yang mumpuni.
Paolo Scalera dari GPOne menambahkan dengan kecondongan dari BMW untuk merancang mesin dengan konfigurasi inline-four sebagaimana Suzuki dan Yamaha.
Di antara dua pabrikan asal Jepang tersebut, Suzuki lebih berhasil untuk unjuk gigi akhir-akhir ini walau pamit duluan.
Pada tahun perpisahan mereka di MotoGP, Suzuki bisa menggondol dua kemenangan dari tiga balapan terakhir.
Sementara Yamaha malah mengalami kemenangan terakhir mereka di MotoGP beberapa bulan sebelumnya.
Bagaimanapun, BMW harus mengejar ketertinggalan.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | GPOne.com, Motorsportmagazine.com |
Komentar