Veddriq memiliki catatan tercepat 4,79 detik, sedangkan Bassa Mawem di angka 5,16 detik yang diraihnya pada babak eliminasi di Olimpiade Paris 2024.
Namun, perlombaan dalam disiplin kecepatan panjat tebing tidak selalu mengandalkan statistik.
Kesalahan kecil bisa berakibat fatal seperti terpeleset atau false start (memanjat duluan sebelum aba-aba) yang berujung dengan diskualifikasi.
Sejarah juga bisa tercipta di angkat besi melalui potensi hadirnya emas pertama di Olimpiade.
Harapan tertuju kepada Rizki Juniansyah yang menjadi lifter dengan peringkat terbaik di kelas 73kg pada kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Modal apik dimiliki atlet berusia 21 tahun tersebut karena lolos dengan mencetak rekor dunia yang baru untuk total angkatan.
Rizki menorehkan rekor sebesar 365kg saat merengkuh medali emas di IWF World Cup 2024 pada awal April lalu.
Mengutip Antaranews.com, atlet asal Banten itu makin termotivasi karena melihat perjuangan seniornya, Eko Yuli Irawan, yang harus berakhir dengan pahit karena cedera.
Eko gagal melakukan angkatan sukses di sesi clean and jerk. Konsisten Eko untuk selalu meraih medali di Olimpiade harus berakhir di penampilan kelimanya.
"Insyaallah, Rizki siap tampil maksimal untuk mempersembahkan hasil terbaik buat Indonesia," kata Muhammad Rusli selaku pelatih.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar