Keberhasilan Veddrig mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Paris membuat sport climbing menjadi cabor ke-2 yang bisa menyumbangkan medali emas buat Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaan di Olimpiade.
Sejak 1992, Indonesia sudah pernah merebut 8 medali emas di Olimpiade.
Tetapi, para pahlawan Merah Putih di podium tertinggi Olimpiade selalu berasal dari cabor bulu tangkis.
Dari Susi Susanti-Alan Budikusuma (1992), Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000), Taufik Hidayat (2004), Hendra Setiawan/Markis Kido (2008), Lilyana Natsir/Tontowi Ahmad (2016), sampai Greysia Polii/Apriyani Rahayu (2020).
Ada 2 cabor lain yang pernah menyumbangkan medali Olimpiade untuk Olimpiade untuk Indonesia yaitu panahan dan angkat besi.
Namun, sejauh ini pencapaian 2 cabor tersebut maksimal hanya membuahkan medali perak buat Merah Putih.
Bulu tangkis masih berada di peringkat pertama sebagai cabor penyumbang medali Olimpiade terbanyak buat Indonesia.
Atlet-atlet tepok bulu Indonesia menyumbang total 22 medali dengan perincian 8 emas, 6 perak, dan 8 perunggu.
Angkat besi berkontribusi 15 medali yakni 7 perak dan 8 perunggu.
Panahan punya 1 perak hasil sumbangan trio Lilies Handayani-Nurfitriyana Saiman-Kusuma Wardhani di Olimpiade 1988 yang menjadi momen pertama Indonesia meraih medali.
Sekarang sport climbing menambah khasanah cabor yang bisa membanggakan Indonesia di pentas Olimpiade.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar