BOLASPORT.COM - Setelah selama 32 tahun hanya mengandalkan bulu tangkis, akhirnya ada cabang olahraga ke-2 yang bisa mempersembahkan medali emas Olimpiade untuk Indonesia.
Cabang olahraga itu adalah sport climbing.
Kesuksesan Indonesia di cabor yang baru pada 2020 diperlombakan di Olimpiade ini dipersembahkan oleh Veddriq Leonardo.
Berkompetisi di nomor kecepatan putra, Veddriq meraih medali emas pada Kamis (8/8/2024) di Le Bourget Sport Climbing Venue.
Perjalanan Veddriq meraih medali emas Olimpiade 2024 diawali di babak kualifikasi dengan catatan waktu terbaik 4,79 detik.
Dia kemudian menyingkirkan rekan senegaranya, Rahmad Adi Mulyono, di babak eliminasi dengan waktu 4,98 detik.
Di perempat final, giliran climber tuan rumah, Bassa Mawem, yang dilewati Veddriq lewat catatan waktu 4,88 detik.
Atlet Iran, Reza Alipour, menjadi korban Veddriq selanjutnya untuk lolos ke final dengan rekor 4,78 detik.
Di babak final, Veddriq mengalahkan rival asal China, Wu Peng, dengan selisih waktu hanya 0,02 detik.
Veddriq Leonardo mengukir 4,75 detik sedangkan Wu Peng 4,77 detik.
Keberhasilan Veddrig mengumandangkan lagu Indonesia Raya di Paris membuat sport climbing menjadi cabor ke-2 yang bisa menyumbangkan medali emas buat Indonesia sepanjang sejarah keikutsertaan di Olimpiade.
Sejak 1992, Indonesia sudah pernah merebut 8 medali emas di Olimpiade.
Tetapi, para pahlawan Merah Putih di podium tertinggi Olimpiade selalu berasal dari cabor bulu tangkis.
Dari Susi Susanti-Alan Budikusuma (1992), Rexy Mainaky/Ricky Subagja (1996), Tony Gunawan/Candra Wijaya (2000), Taufik Hidayat (2004), Hendra Setiawan/Markis Kido (2008), Lilyana Natsir/Tontowi Ahmad (2016), sampai Greysia Polii/Apriyani Rahayu (2020).
Ada 2 cabor lain yang pernah menyumbangkan medali Olimpiade untuk Olimpiade untuk Indonesia yaitu panahan dan angkat besi.
Namun, sejauh ini pencapaian 2 cabor tersebut maksimal hanya membuahkan medali perak buat Merah Putih.
Bulu tangkis masih berada di peringkat pertama sebagai cabor penyumbang medali Olimpiade terbanyak buat Indonesia.
Atlet-atlet tepok bulu Indonesia menyumbang total 22 medali dengan perincian 8 emas, 6 perak, dan 8 perunggu.
Angkat besi berkontribusi 15 medali yakni 7 perak dan 8 perunggu.
Panahan punya 1 perak hasil sumbangan trio Lilies Handayani-Nurfitriyana Saiman-Kusuma Wardhani di Olimpiade 1988 yang menjadi momen pertama Indonesia meraih medali.
Sekarang sport climbing menambah khasanah cabor yang bisa membanggakan Indonesia di pentas Olimpiade.
| Editor | : | Dwi Widijatmiko |
| Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar