Indonesia juga sempat mencuri satu set saat ketemu Vietnam.
Lalu bermain ketat menghadapi Thailand hingga berjibaku lima set ketika jumpa Filipina.
Sayangnya, semua itu tetap belum bisa berakhir dengan hasil kemenangan dan Indonesia kembali jadi juru kunci.
Sebuah hasil yang tentu di luar ekspektasi, untuk tim yang sebelumnya pernah jadi runner-up di edisi 2019 ini.
Menurut Chamnan Dokmai, salah satu alasan utama timnas voli putri Merah Putih gagal bersinar di SEA V League 2024 dipengaruhi faktor teknis yang akhirnya merembet ke non-teknis.
Pelatih asal Thailand itu menyoroti aspek teknis yang kurang membuat Megawati dkk. malah jadi minder.
Yang paling terlihat jelas adalah kemampuan receive yang masih sangat kurang dan jadi titik lemah mereka.
Untuk itu, Dokmai memberi kode keras bahwa jika ingin melihat timnas voli putri berkembang, minimal di kompetisi Asia Tenggara, maka sering-sering diikutkan pertandingan internasional.
"Pemain Indonesia harus lebih sering mengikuti kompetisi internasional," tutur Chamnan Dokmai dikutip BolaSport.com dari keterangan resmi setelah laga.
"Sehingga (mereka) bisa percaya diri."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBVSI, antara |
Komentar