Ya, pembalap Australia berusia 30 tahun yang tadinya selalu mengaku belum dapat tawaran dari tim manapun dan terancam terdepak.
Maklum, Miller terdepak dari Red Bull KTM setelah dua musim di pabrikan Austria itu kurang mulus dan tempatnya terpaksa diambil alih Pedro Acosta.
Melansir dari Speedweek, pertimbangan merekrut Miller tidak lepas dari kondisi motor Yamaha yang butuh tenaga pembalap berpengalaman.
Terlalu berisiko tinggi jika merekrut debutan.
"Formula terbaik bagi Yamaha untuk mencapai hasil yang bagus dalam waktu sesingkat mungkin adalah memiliki pembalap yang sudah mengetahui kategori kelas MotoGP," kata Manajer Tim Pramac, Gino Borsoi.
"Memiliki ide tentang apa arti akhir pekan MotoGP serta telah mengendarai motor yang berbeda," tandasnya.
Miller kabarnya disodori kontrak satu tahun di Pramac Yamaha, dengan opsi perpanjangan sampai 2026.
Mendaratnya pembalap Negeri Kanguru itu ke Pramac juga menandai reuninya dengan sejumlah kru eks-Ducati.
Miller sempat membela pabrikan Ducati dan dia juga mengenal baik ara kerja Massimo Bartolini, yang sekarang jadi Direktur Teknis Yamaha.
Selain itu, bertahannya Miller di kelas MotoGP juga turut membuat ide CEO Dorna Carmelo Ezpeleta yang ingin membatasi dominasi pembalap Spanyol dan Italia juga ikut tercapai.
| Editor | : | Agung Kurniawan |
| Sumber | : | Speedweek.com |
