Salah satunya adalah tentang penanganan cedera An setelah final Asian Games 2022, Oktober 2023 lalu.
Sebelumnya, An menyebut bahwa tim medis BKA salah diagnosis dan membuat cedera lutut An makin parah.
Selain itu, An yang rupanya juga mengalami cedera pergelangan kaki selama latihan sebelum Olimpiade Paris 2024, merasa BKA tidak aktif bergerak mencari pengobatan dan penanganan cedera dia.
Langkah ini diambil BKA, kabarnya untuk tameng An terhadap lawan-lawannya agar cedera tersebut tidak diketahui lawan.
BKA pun membantah tudingan semua itu. Pihak mereka justru menyebut bahwa An Se-young sendiri yang tetap ingin ikut turnamen.
"Setelah cedera di Hangzhou (Asian Games), An Se-young didiagnosis agar istirahat total selama 2 minggu dan diikuti pemulihan selama empat minggu, tetapi dia berpartisipasi dalam dua turnamen internasional pada bulan November atas kemauannya sendiri," ucap pihak BKA, dikutip BolaSport.com dari Chosun.com.
"Atlet tersebut mengatan bahwa dia tidak perlu menerima perawatan, tetapi dia meminta saya menghubungi dokter Korea, yang mana itu juga saya lakukan."
Pernyataan tersebut jelas sangat kontradiktif atas tudingan An sebelumnya. Investigasi lebih jauh benar-benar harus dilakukan.
Adapun hal kontradiksi kedua adalah soal pembatasan pemain non-pelatnas untuk ikut turnamen internasinal.
Lagi-lagi, BKA mengklaim bahwa mereka punya aturan sendiri.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Chosun.com, Hani.co.kr |
Komentar