Bagnaia sendiri belum pernah benar-benar merasakan persaingan nyata dengan rekan setim sepanjang kariernya di MotoGP.
Dengan Enea Bastianini yang dianggap bisa membuat panas garasi, Bagnaia tetap menonjol sebagai pembalap nomor satu di skuad Borgo Panigale.
Bestia kurang beruntung karena mengalami badai cedera pada musim perdananya berseragam Merah tahun lalu.
Perlu diperhatikan pula bahwa Marquez tidak segan membalikkan tatanan di dalam skuad demi mewujudkan ambisinya.
Bahkan ketika masih menjadi pendatang baru di MotoGP, Marquez berani mengintervensi pembaruan yang akan menguntungkan rekan setim, Dani Pedrosa, yang punya nama.
Situasi bisa makin panas karena fokus dalam pengembangan motor Desmosedici pun bakal berpusar di antara Bagnaia dan Marquez.
Sebagai imbas dari kedatangan Marquez, Ducati harus kehilangan dua pembalap kuat di tim pabrikan maupun tim satelit yaitu Bastianini dan Jorge Martin (Prima Pramac).
Marco Bezzecchi (Pertamina Enduro VR46) yang tahun lalu unjuk gigi dengan catatan 3 kemenangan dan peringkat tiga di klasemen akhir juga memilih hijrah.
Bastianini merapat ke KTM tepatnya di tim satelit Tech3 sementara Bezzecchi dan Martin membentuk kombinasi anyar di tim pabrikan Aprilia.
"Kehilangan tiga pembalap seperti mereka adalah sebuah kehilangan besar karena kita menyerahkan tiga pembalap yang super cepat ke pabrikan lain," sambung Bagnaia.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Crash.net |
Komentar