"Lu juga pemain yang cukup ulet juga. Jadi, saya bersiap untuk bertanding dengan durasi panjang dan tidak gampang mati sendiri."
Di tengah persiapan turnamen, Jonatan juga dihadapkan mempersiapkan kelahiran putra pertamanya.
"Memang jaraknya cukup dekat antara turnamen dengan kelahiran. Mungkin pulang dari Japan Open ada beberapa hari untuk estimasi kelahiran, tetapi sejauh ini secara umum oke," tutur Jonatan.
"Proses melahirkan rencananya di Jakarta. Cukup gugup jelang kelahiran anak pertama karena saya belum pernah memegang anak yang baru lahir."
"Jadi, lebih bingung bagaimana nanti memegang bayinya nanti. Nantinya saya akan belajar dan pastinya senang karena menjadi penyemangat."
Meski begitu, Jonatan mengaku persiapan kelahiran tidak mengganggu fokusnya untuk mempersiapkan turnamen.
"Terbagi sih tidak. Saya disini (pelatnas) fokus untuk latihan. Kalau di rumah ya sebagai Jonatan yang menjadi suami di rumah. Jadi, harus pintar memisahkan pekerjaan dengan keluarga."
Setelah Olimpiade, Jonatan mengaku fokus memikirkan keluarga.
"Target setelah Olimpiade, membesarkan anak ha-ha-ha. Maksudnya waktu saya dari setelah menikah, saya sudah berdiskusi dengan istri memang tujuannya adalah Olimpiade," kata Jonayan.
"Sekarang sudah saya lakukan semua hal yang terbaik, waktu, pikiran, tenaga untuk ke sana. Tetapi, Olimpiade sudah selesai dan saya perlu untuk membagi waktu dengan keluarga."
Setelah dua Olimpiade tanpa medali, peraih medali emas Asian Games 2018 tersebut masih mengincar Olimpiade Los Angeles 2028.
"Kita tidak pernah tahu. Saya ingin jalani dulu saja yang ada di depan dulu. Kalau masih dikasih jalan dan peluang untuk ke sana, kenapa tidak?"
Baca Juga: Tim AdHoc PBSI Resmi Dibubarkan, Ini Janji Ketum Baru untuk Olimpiade 2028
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | BolaSport.com |