"Bagaimana dia melakukannya? Bagaimana cara berkendaranya? Tentu saja sekarang saya punya datanya. Namun di dalam paddock pasti akan terasa berbeda atmosfernya, saya berharap kami bisa saling membantu."
"Karena pada akhirnya jika dia kompetitif dan saya juga bisa kompetitif, itu akan sangat membantu tim untuk meningkatkan level kami," ucapnya.
Pernyataan Marquez yang manis dan sebenarnya nyaman untuk didengar ternyata tidak serta merta membuat publik percaya.
Sudah jadi 'lagu lama' di arena paddock MotoGP bahwa kata-kata di depan media sering kali bertolak belakang dengan realita.
Apalagi untuk persaingan besar yang akan dijalani Marquez dan Bagnaia di satu tim yang sama, publik penggemar MotoGP banyak yang ragu Marquez benar-benar hanya akan 'damai'.
Salah satu pembalap lain yang dilontari pertanyaan seputar Marquez vs Bagnaia musim depan adalah Jorge Martin.
Pembalap Pramac yang musim depan akan ke Aprilia Racing itu sejatinya tidak ingin terlalu mementingkan apapun pernyataan Marquez.
Namun, pembalap asal Spanyol itu memberikan aba-aba dan peringatan pada Bagnaia, bahwa murid Valentino Rossi itu wajib menyiapkan mentalnya untuk musim depan.
Permainan psikologis mungkin bisa saja benar-benar terjadi di masa mendatang untuk meresahkan calon lawan.
Sesuatu yang sudah jadi bagian persaingan di arena MotoGP.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Paddock-GP.com, Speedweek.com |
Komentar