BOLASPORT.COM - Protes yang dilontarkan pebulu tangkis tunggal putri Korea Selatan, An Se-young, selepas meraih medali emas Olimpiade Paris 2024 itu menguak banyak hal tersembunyi selama bertahun-tahun.
Tunggal putri berusia 22 tahun itu mengeluhkan penanganan dan manajemen Asosiasi Bulu Tangkis Korea (BKA) yang menurutnya terlalu meremehkan atlet-atlet mereka.
Mulai dari penanganan cedera yang tidak memadai, metode latihan yang tertinggal, kontrak sponsor sampai pembatasan partisipasi pemain independen di turnamen internasional.
Dilansir dari Hani.co.kr, kasus tersebut kini telah memasuki tahap penyelidikan yang dilakukan oleh Komite Olahraga dan Olimpiade Korea Selatan.
Jika ditemukan ada ketidakberesan di tubuh pelatnas bulu tangkis Negeri Ginseng itu, Tim Audit akan dibentuk.
Berdasarkan liputan surat kabar Korea, Segye Ilbo, 14 Agustus, Kementerian Kebudayaan, Olahraga, dan Pariwisata Korea yang sedang melakukan investigasi terhadap BKA mencurigai Presiden BKA, Kim Taek-gyu, melakukan korupsi.
Hall ini berkaitan dengan isu adanya buyback 30 persen dari sponsor yang tidak tercatat di pembukuan bidang Akuntansi.
Presiden Taek-gyu dituduh secara sewenang-wenang menggunakan uang buyback ini tanpa prosedur seharusnya.
Saat BKA menandatangani kontrak dengan Yonex pada 2023, terdapat klausul payback supplementary aggrement.
Artinya, BKA akan menerima uang tambahan sebanyak 30 persen dari nilai total shuttlecock yang digunakan di seluruh kompetisi yang diadakan.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Naver.com, segye.com |
Komentar