BOLASPORT.COM - Shin Tae-yong, bocorkan caranya memperlakukan anak asuhnya selama menjadi pelatih Timnas Indonesia.
Shin Tae-yong mengaku pertama kali menerima tawaran usai menyaksikan Timnas Indonesia di cukur oleh Malaysia pada 2019 lalu.
Usai laga tersebut, dirinya langsung melakukan riset terkait budaya masyarakat Indonesia agar bisa mengangkat kualitas sepak bola tanah air.
"Saat pertama kali ada tawaran dari Indonesia, saya melihat tim Indonesia seperti apa saat di Kuala Lumpur, Malaysia," ujar Shin Tae-yong dilansir BolaSport.com dari kanal KBS World Indonesian.
"Ada pertandingan melawan Malaysia. Saya ingat Indonesia kalah 3-0."
"Saat itu, Ketua PSSI dan para staf datang ke Malaysia untuk meeting dengan saya sambil menonton pertandingan itu."
"Sebenarnya, saya bertanya-tanya apakah saya bisa meningkatkan tim ini. Itu memang tim yang membuat saya berpikir begitu."
"Tetapi, karena saya suka tantangan yang sulit dan nekat, saya pikir akan seru jika dicoba. Bekerja dengan mereka juga pasti akan menyenangkan."
"Dan sebenarnya dalam kesempatan ini, yang ingin saya katakan adalah ada sebuah perusahaan Grup Daemyeong di Korea Selatan dan direkturnya, Seo Joon-hyuk, telah membantu saya hingga saya bisa ke Indonesia."
"Awalnya, sebenarnya saya tidak tahu banyak tentang Indonesia, agama, budaya negara itu, gaya hidup masyarakatnya, memahami semua itu adalah yang pertama-tama saya pikirkan," lanjutnya.
Usai memahami sepenuhnya budaya Indoneia, dirinya pun bisa menyimpulkan pendekatan yang pas untuk para pemain.
Shin Tae-yong memperlakukan setiap pemain yang masuk Timnas Indonesia sebagai adik sendiri.
Tindakan jahil layaknya seorang kakak, seperti mencubit jadi cara Shin Tae-yong membangun kedekatan dengan para pemain Timnas Indoensia.
Shin Tae-yong bahkan ikut menari bersama dengan para pemain Timnas Indonesia untuk mencairkan suasana.
"Meskipun gaya hidup para pemain sepak bola juga penting, saya berusaha untuk memahami budaya masyarakat terlebih dahulu, karena saya tidak bisa berbahasa Indonesia," ujar Shin Tae-yong.
"Saya mendekati para pemain itu seperti adik saya, bercanda dan bermain-main dengan mereka, kontak fisik, dengan kontak seperti mencabut bulu telinga, mencubit, menusuk mata."
"Meski itu kelihatannya kasar, para pemain justru lebih suka ketika saya melakukan itu."
Baca Juga: Shin Tae-yong Bocorkan Ada Tawaran dari 10 Tim Sebelum Perpanjang Kontrak Bersama Timnas Indonesia
"Mereka senang karena pelatih bercanda dengan mereka. Meskipun suasananya bisa dianggap sangat serius, mereka senang karena saya selalu bercanda dengan mereka."
"Saya juga tentu senang, bahkan kami menari tarian bulgogi bersama di lapangan," lanjutnya.
Meski begitu, Shin Tae-yong tak bisa bekerja sendirian.
Pelatih asal Korea Selatan tetap berterima kasih dengan para pemain yang membantu mencairkan suasana saat latihan.
Sosok Marselino Ferdinan jadi salah satu yang bisa mencairkan suasana, karena tindak tanduknya yang sangat lucu di mata Shin Tae-yong.
"Sangat lucu, terutama Marselino. Meskipun sering saya marahi, dia selalu membuat suasana menjadi ceria," ujar pelatih asal Korea Selatan tersebut.
"Jadi, saya berterima kasih kepada dia."
"Para pemain sangat menyukai hal-hal seperti itu dan saya juga berpikir mungkin kedekatan ini yang membuat saya dan para pemain bisa menjadi satu," lanjutnya.
Editor | : | Mochamad Hary Prasetya |
Sumber | : | Youtube |
Komentar