Bagnaia bak menemukan ramuan yang bertahun-tahun dicari Ducati karena reputasi tidak bisa belok karena terlalu cepat.
Kekuatan Bagnaia bertambah karena dia juga presisi kendati bukannya tanpa cela karena sejumlah hasil gagal finis ketika mampu berada di depan.
"Dia mengendarai dengan oversteer saat pengereman, tetapi juga dalam kondisi stabil, dia tidak membuat kesalahan," ucap Rossi lagi.
"Sekarang dia sulit dikalahkan, tetapi lawan-lawannya ada di sana."
Rossi melihat Jorge Martin menjadi lawan terbesar Bagnaia pada musim ini.
Kemungkinan terjadinya persaingan untuk gelar juara hingga balapan terakhir seperti musim lalu pun dilihat The Doctor.
Meski begitu, Rossi mengingatkan bagaimana musim ini Bagnaia mampu bangkit dari ketertinggalan poin jauh di klasemen.
Bagnaia sukses memulihkan jarak 38 poin dari Martin pada awal musim dengan merangkai empat kemenangan beruntun menuju paruh musim.
Kini keduanya berada dalam posisi seimbang dengan 250 poin.
Bagnaia hanya berhak atas peringkat yang lebih baik karena lebih sering menang dalam balapan hari Minggu (6 kali) daripada Martin (2 kali).
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Sport.sky.it |
Komentar