Hanya saja Fonseca sempat mengeluh saat timnya bermain imbang 2-2 melawan Torino.
Kurangnya tekanan dari Davide Calabria cs terutama peranan dari gelandang bertahan sangat kurang.
Dalam laga di San Siro tersebut, Fosenca memasang dobel pivot dengan Bennacer dan Ruben Loftus-Cheek sebagai starter.
Akan tetapi, pilihan itu dirasa sangat kurang oleh eks gelandang dan kapten AC Milan, Massimo Amrosini.
Massimo Ambrosini melihat Ruben Loftus-Cheek begitu terbatas pergerakannya bermain di depan bek.
Baca Juga: Bukannya Rekrut Pemain Baru, Arne Slot Malah Usir 8 Pemain Muda Didikan Klopp dari Liverpool
Lebih lanjut, Ambrosini berpendapat bahwa pemain asal Inggris tersebut cocok berperan sebagai gelandang serang.
Di samping itu, gelandang lainnya, Tijjani Reijnders, justru layak menjadi dobel pivot di belakang Loftus-Cheek.
Jika bermain dengan formasi 4-3-3, Reijnders cocok berperan sebagai mezzala dengan Fofana dan Loftus-Cheek di dekatnya.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | La Gazzetta dello Sport, Sempremilan.com |
Komentar