"Jadi kami gak bisa mengasah bakat kita akhirnya kan jadi kayak gak ada, pengalaman untuk bertemu dengan negara-negara lain."
"Jadi kayak stuck (berhenti) di situ-situ aja. Menurut aku kayak gitu," ujar Megawati.
Pernyataan tersebut selaras dengan pelatih timnas voli putri Vietnam, Nguyen Tuan Kiet yang mengatakan bahwa Indonesia sebenarnya harus mempersiapkan para pemain muda.
"Sejak SEA Games 32 (Kamboja) hingga saat ini, skuad Indonesia dan Filipina telah mempersiapkan diri dengan target yang jelas dan perpaduan pemain muda yang dipadukan dengan pemain inti," kata Tuan Kiet dilansir BolaSport.com dari TheThao.Sggp.
"Banyak wajah voli putri Indonesia dan Filipina yang berprestasi. Mereka sedang membangun penerus yang baik."
Baca Juga: Jadwal SEA V League 2024 - Adu Nyali Saat Indonesia Jamu Filipina Duluan dengan Jersei Merah
"Tim putri Thailand sudah punya posisinya. Kami menghadapi tekanan performa di setiap turnamen tertentu, jadi tekanan pada para pemain sangat besar."
"Kita belum mengalami banyak perubahan dalam hal regenerasi. Saya prediksi di SEA Games 33 (Thailand, 2025), tim voli putri Vietnam bakal kesulitan," ujar Tuan Kiet.
Pelatih kepala Vietnam itu melanjutkan bahwa Indonesia dan juga Filipina memiliki potensi jika terus mengembangkan para pemain muda.
"Dari SEA V.League 2024 terlihat jelas bahwa tim-timnya berinvestasi, sumber daya manusianya bagus, metodis, dan memiliki pelatih ahli untuk membangun gaya bermain unik mereka sendiri," kata Tuan Kiet.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Thethao.sggp.org.vn |
Komentar