BOLASPORT.COM - Tunggal putra Denmark, Anders Antonsen, memilih tindakan pencegahan saat memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan pelatihnya, Joachim Persson.
Keputusan mengejutkan diambil Anders Antonsen.
Tidak ada angin dan tidak ada hujan, Antonsen mengumumkan bahwa dirinya memutus kontrak pelatihnya pada Sabtu (25/8/2024).
Padahal, keduanya cukup menikmati kesuksesan sejak membangun kolaborasi pada 2022 silam, tepatnya saat Antonsen memilih untuk berkarier secara profesional.
Antonsen mampu bangkit dari keterpurukan yang disebabkan oleh badai cedera dan kondisi mentalnya yang ikut terkena imbas.
Tahun ini Antonsen berhasil menjadi juara Malaysia Open 2024, Indonesia Masters 2024, Kejuaraan Asia 2024, plus runner-up di Indonesia Open.
Pencapaian terkini di Indonesia Open menyemen titel Istora Boy yang melekat ke dalam diri Antonsen karena catatan 5 kali final di Istora dan 2 gelar juara.
Mengutip TV2 Sport, Antonsen dan Persson juga memiliki hubungan yang dekat baik di dalam maupun di luar lapangan.
Baca Juga: Japan Open 2024 - Lagi-lagi Diterkam di 8 Besar, Fajar/Rian Masih Terbawa Kegagalan di Olimpiade
Akan tetapi, sebuah peristiwa membuat Antonsen harus mengambil keputusan sulit, yaitu saat menemukan Persson bertaruh untuk pertandingan bulu tangkis.
Tanggung jawab moral sebagai pebulu tangkis profesional membuat Antonsen memilih untuk memutus ikatan kerja dengan Persson.
"Halo semua. Saya mengakhiri perjanjian kepelatihan saya dengan Joachim dengan segera," tulis Antonsen dalam keterangan melalui akun media sosialnya.
"Saya telah mencoba mencari cara untuk mengkomunikasikan pesan ini yang tidak mudah."
"Joachim dan saya merupakan konstelasi pemain/pelatih yang sukses dan oleh karena itu keputusan ini akan menimbulkan banyak pertanyaan.
"Untuk menghindari spekulasi yang tidak perlu dan media yang mencari-cari jawaban, saya ingin menceritakan kisah ini apa adanya."
"Suatu hari secara kebetulan saya melihat pelatih saya memasang taruhan pada salah satu pertandingan yang sedang berlangsung di arena."
Pemain dan pelatih di bulu tangkis terikat dalam peraturan yang ditetapkan Federasi Bulu Tangkis (BWF) untuk mencegah praktik pengaturan skor.
Bertaruh menjadi salah satu kegiatan terlarang. Menyembunyikannya juga sama dan bisa membuat pemain terkena skors.
Persson pernah tersandung masalah serupa dugaan pengaturan skor dalam pertandingan yang dijalaninya.
Tidak melapor dengan segera dan gagal menunjukkan bukti untuk membersihkan namanya, Persson diskors dari jagat bulu tangkis selama 18 bulan pada 2019.
Keputusan Antonsen untuk menunjuk Persson sebagai pelatih pribadinya pun awalnya disorot karena kasus ini.
Kini, Antonsen memilih untuk menghindar dari masalah yang bisa merusak karier bulu tangkisnya.
Persson sudah tidak terlihat mendampingi Antonsen saat pemain asal Aarhus itu tampil di Japan Open 2024 pada awal pekan ini.
"Sebagai seorang pelatih dari seorang pemain yang berkompetisi di BWF, hal ini merupakan sebuah pelanggaran," terang Antonsen.
"Sebagai pemain yang bertanding di BWF, Anda berkewajiban untuk melaporkan perilaku tersebut segera setelah Anda mengetahuinya."
"Jika tidak melaporkan informasi tersebut, maka akan menjadi pelanggaran terhadap kode etik BWF."
"Saya ingin menjauhkan diri dari perilaku ini dan oleh karena itu satu-satunya pilihan adalah melaporkan dan mengakhiri perjanjian kita."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Sport.tv2.dk |
Komentar