Calabria kerap kali kalah lari dari Valeri dan Valentin Mihaila.
Sementara itu duet Strahinja Pavlovic dan Fikayo Tomori juga masih belum padu.
Terlebih Pavlovic menjadi bek sentral yang paling banyak kehilangan bola hingga 10 kali.
Baca Juga: Hasil dan Klasemen Liga Spanyol - Barcelona Menang Lagi tetapi Puncak Dikuasai Klub Medioker
Alih-alih menampilkan permainan menyerang dan menekan khas Fonseca, AC Milan justru lebih banyak bermain bertahan.
"Ada beberapa masalah, kami tidak memiliki kemampuan untuk menekan tim seperti Parma," ucap Fonseca, dikutip BolaSport.com dari DAZN.
"Kami tampil buruk, mustahil untuk memenangkan pertandingan seperti itu ketika kami bertahan seperti itu."
"Kami tidak bertahan sebagai sebuah tim, kami kalah dalam banyak duel, kami selalu datang terlambat dan meninggalkan ruang untuk serangan balik mereka, salah dalam melakukan penjagaan."
"Saya selalu menjadi orang utama yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, ada masalah dengan sikap defensif kolektif: kami hanya melihat para pemain bertahan, tetapi mereka sangat menderita ketika tidak ada dukungan."
"Sulit untuk menjelaskan bagaimana Parma memiliki begitu banyak peluang," tutur pelatih asal Portugal tersebut menambahkan.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | Tuttomercatoweb, DAZN |
Komentar