"Semoga ini menjadi angin segar yang bisa dikembangkan ke depannya baik dari sisi pembibitan atlet maupun peningkatan prestasi," kata Yoppy.
Baca Juga: NOC Indonesia Ucapkan Terima Kasih untuk Pengulangan Sejarah 32 Tahun pada Olimpiade Paris 2024
Lebih lanjut, Yoppy mengungkapkan jika di level provinsi, prestasi panahan di Kudus dan sekitarnya masih berada di bawah Solo dan Semarang.
Untuk itu, Yoppy berharap dengan digelarnya MilkLife Archery Challenge akan muncul bibit-bibit potensial yang bisa membawa Kota Kudus menorehkan prestasi yang lebih tinggi lagi.
Prestasi tak hanya dibidik untuk level Jawa Tengah namun juga di tingkat nasional.
"Target utama kami, Kudus bisa memiliki regenerasi pemanah handal."
"Kami menyiapkan kaderisasi pemanah Kudus secara berjenjang dan berkesinambungan, sehingga bisa menembus tiga besar di provinsi, lalu lanjut ke tingkat nasional."
"Karena Solo dan Semarang sudah berpuluh-puluh tahun berada di tiga besar tingkat Jawa Tengah," ungkap Yoppy.
Bernada sama, Wakil Ketua Umum II Pembinaan dan Prestasi PB Perpani, Abdul Razak, menuturkan, dukungan Djarum Foundation dan MilkLife dengan menyelenggarakan MilkLife Archery Challenge menjadi dorongan semangat bagi para pemangku kepentingan di cabang olahraga panahan untuk meningkatkan prestasi.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | DJARUM FOUNDATION |
Komentar