Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Candra Wijaya Nilai Penerus Ganda Putra Indonesia Masih Sedikit, Perlukah Fajar/Rian Dipisah untuk Olimpiade Los Angeles 2028?

By Delia Mustikasari - Selasa, 27 Agustus 2024 | 09:45 WIB
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, berpose usai meraih kemenangan pada babak 16 besar Japan Open 2024 di Yokohama Arena, Kanagawa, Kamis, 22 Agustus 2024
PBSI
Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, berpose usai meraih kemenangan pada babak 16 besar Japan Open 2024 di Yokohama Arena, Kanagawa, Kamis, 22 Agustus 2024

BOLASPORT.COM - Legenda ganda putra Indonesia, Candra Wijaya, menilai generasi penerus sektor tersebut masih sedikit di Tanah Air.

Ganda putra Indonesia pernah berada di masa kejayaan dengan menempatkan tiga wakil di jajaran lima besar dunia melalui Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Namun, setelah Marcus/Kevin pensiun, Fajar/Rian yang menjadi ganda putra nomor satu Indonesia tidak tampil dengan stabil dalam persaingan ganda putra dunia.

Pemain di bawah mereka, Muhammad Shohibul Fikri, Bagas Maulana, Daniel Marthin, Leo Rolly Carnando juga belum bisa menembus persaingan papan atas meski secara performa juga tidak buruk.

Setelah itu, belum muncul ganda putra muda Indonesia potensial untuk ke depan.

"Ya, kita juga bahkan melihat alternatif para pemain junior diangkat lagi sebab pemain yang ada sekarang ini masih kurang dan bahkan perlu lebih banyak," kata Candra kepada media, termasuk BolaSport.com di sela konferensi pers Yonex-Sunrise Doubles Special Championships 2024 di Jakarta,

"Tinggal dikonotasikan sendiri ya artinya. Para pemainnya juga harus lebih keras lagi latihannya."

Setelah Olimpiade Paris 2024, pelatih ganda putra nasional Indonesia, Aryono Miranat, melakukan bongkar pasang dua pasang ganda putra yakni Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin dan Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana.

Dalam debut sebagai tandem, kedua pasang ganda putra Indonesia tersebut mencapai semifinal Japan Open 2024 yang masuk turnamen level Super 750.

Baca Juga: Jadwal Korea Open 2024 - Ganda Putra Indonesia Buka Perjuangan, Fikri/Bagas dan Leo/Daniel Beraksi

"Kalau melihat permainannya masuk, mampu bersaing. Kalau menurut saya, kelihatannya sulit, berat, kelihatannya ada yang hilang , ada yang tidak bisa. Tetapi, sebetulnya kita melupakan," tutur Candra.

"Regenerasi hilang, karena kita missed, kita tidak komitmen atau tidak konsisten. Perlu profesionalisme seperti apa terhadap diri sendiri mapun tanggung jawab kepada katakanlah kepada lingkungan, bangsa dan negara."

"Itu dari awal harusnya dibentuk. Saat ini banyak turnamen. Bisa dipilih, tetapi sekarang yang harus diutamakan adalah Merah Putih dinaikkan atau Indonesia Raya dinyanyikan."

"Saya kira lebih ke sana hubungannya juga harus ke Pemerintah juga dan kerjasama dengan PBSI harus semakin baik," ucap peraih medali emas ganda putra pada Olimpiade Sydney 2000 bersama Tony Gunawan itu.

Candra lalu menceritakan apa yang dia rasakan saat menjadi mentor tim Ad Hoc PBSI untuk persiapan Olimpiade Paris 2024. Ganda putra meneruskan puasa gelar medali setelah terakhir kali diraih Markis Kido (alhmarhum)/Hendra Setiawan pada Olimpiade Beijing 2008.

"Saya inginnya sudah move on, tetapi masih ini terus karena saya juga kepikiran dan tentu saya juga ikut sedih karena latihannya cukup maksimal, usahanya bagus," tutur Candra.

"Bahkan 10 hari di Chambly (Paris) saya melihat sendiri, ini saya review. Artinya saya melihat Fajar/Rian, Gregoria dan teman-teman lain luar biasa. Persiapan mereka juga sudah bagus sekali."

"Memang mereka persiapannya sudah bagus. Mungkin saya lihat juga strategi cara bermain juga yang perlu diperhatikan tentunya dikaji ulang dan juga sekaligus dari kebiasaan."

Baca Juga: Gelar Turnamen Bulu Tangkis Ganda, Jadi Bukti Sumbangsih Candra Wijaya Demi Jaga Supermasi Sektor Ganda

"Kebiasaan yang saya bilang ya junior junior kami ini, jangan sampai tidak siap karena memang bertahap, saingannya berat, tanggung jawabnya berat, mentalnya harus kuat."

"Alasannya, kita punya silsilah yang kuat, track record yang luar biasa, tradisi emas itu pasti beban. Sekali lagi Olimpiade ini luar biasa sekali, perisapan yang terakhir kemarin juga bisa aja. Mungkin anak-anak konsentrasinya."

"Mungkin ya karena juga sudah cukup lama dan jauh di Eropa. Perubahan kondisi bisa terjadi. Saya kira pertimbangannya kalau persiapan maksimal, masing-masing pribadi yang tahu apa kekurangannya.

Untuk Olimpiade Los Angeles 2028, pria berusia 48 tahun mengatakan bahwa persiapan harus dilakukan sejak sekarang.

"Untuk Fajar/Rian apakah perlu dipisah, ini sih masalah teknis. Kalau di lapangan saya lihat banyak pertimbangannya juga, partnernya siapa, beda umurnya, ini tidak mudah, harus dibahas sama-sama," kata Candra.

"Mereka juga harus bersama dan yang lebih penting lagi regenerasi untuk 5-10 tahun ke depan. Bukan hanya di Los Angeles saja menurut saya karena kalau boleh kita melihat Indonesia negara bulu tangkis, potensinya banyak."

"Tetapi, sekaligus untuk saya kalau kita lengah atau menyepelekan pembinaan yang berjalan sekarang, mohon maaf banyak sekali termasuk turnamen turnamen yang vakum."

"Apalagi saat Covid-19 yang sempat saya adalah masalah regulasi. Ayo, PBSI sekarang artinya juga harus bisa lebih baik lagi ke depan mendukung setiap atlet yang ingin bertanding dan maju."

"Tentunya diberikan kesempatan yang sama, pemain di setiap klub potensinya itu harus diberikan kesempatan yang sama."

Candra menyambut baik Ketua Umum PBSI 2024-2028, M Fadil Imran, yang mengatakan bahwa persiapan Olimpiade 2028 akan dimulai 4 tahun dari sekarang.

"Bagus sekali, saya selama ini profesional atau di luar. Saya sebagai mantan atlet memperhatikan juga pastinya karena harus bergotong royong juga," ucap Candra.

"Hal yang menjadi visi misi pak Fadil ketika tim Ad Hoc ini dibentuk juga sudah luar biasa. Saya pribadi mengapresiasi beliau."

"Idealnya persiapan 4 tahun. Sekarang yang perlu dipersiapkan lagi seperti yang ditanyakan tadi pemainnya siapa yang mumpuni, siapa yang siap, yang ditugaskan atau meraih emas. Itu tidak mudah."

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P

Editor : Delia Mustikasari
Sumber : BolaSport.com
REKOMENDASI HARI INI

Eks Pemain Timnas Inggris Puji Indonesia yang Sukses Hajar Arab Saudi

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Liverpool
6
15
2
Man City
6
14
3
Arsenal
6
14
4
Chelsea
6
13
5
Aston Villa
6
13
6
Fulham
6
11
7
Newcastle
6
11
8
Tottenham
6
10
9
Brighton
6
9
10
Nottm Forest
6
9
Klub
D
P
1
Persebaya
11
24
2
Persib
11
23
3
Borneo
11
21
4
Bali United
11
20
5
Persija Jakarta
11
18
6
PSM
11
18
7
PSBS Biak
11
18
8
Arema
11
18
9
Persita
11
18
10
Persik
11
15
Klub
D
P
1
Barcelona
14
34
2
Atlético Madrid
14
29
3
Real Madrid
12
27
4
Villarreal
12
24
5
Girona
14
21
6
Mallorca
14
21
7
Osasuna
13
21
8
Athletic Club
13
20
9
Real Betis
14
20
10
Real Sociedad
13
18
Klub
D
P
1
Napoli
10
25
2
Inter
10
21
3
Atalanta
10
19
4
Fiorentina
10
19
5
Lazio
10
19
6
Juventus
10
18
7
Udinese
10
16
8
Milan
9
14
9
Torino
10
14
10
Roma
10
13
Pos
Pembalap
Poin
1
J. Martin
404
2
F. Bagnaia
388
3
M. Marquez
320
4
E. Bastianini
320
5
B. Binder
183
6
P. Acosta
181
7
M. Viñales
163
8
F. Morbidelli
140
9
F. Di Giannantonio
139
10
A. Espargaro
136
Close Ads X