"Semua orang membicarakan Marc Marquez atau Fabio Quartararo. Sedangkan kesuksesan Pecco (Bagnaia) selalu dikaitkan dengan Ducati," kata Tardozzi dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Orang-orang sering mengatakan bahwa dia mengendarai motor terbaik, dan itulah mengapa dia begitu sukses."
"Itu benar, tapi jangan lupa bahwa ada tujuh pembalap lain yang mengendarai motor kami," tandasnya.
Tardozzi pun 'melindungi' pembalap utamanya di pabrikan Si Merah Borgo Panigale.
Konsistensi Bagnaia memang belum benar-benar teruji, kadang-kadang dia juga masih melakukan kesalahan.
Tetapi Tardozzi yakin, bahwa waktu akan menjawab bagaimana luar biasanya bakat pembalap asal Turin tersebut.
Dia juga berujar bahwa Bagnaia adalah sosok pembalap yang punya insting tajam, mendorong pengembangan motor dengan tujuan besar, sesuatu yang belum pernah dia lihat pada sosok pembalap lain.
"Dalam hal ini, Pecco adalah pembalap nomor 1 yang tak terbantahkan," tegas Tardozzi.
"Kami melihat datanta dan berdasarkan apa yang dia katakan, kami segera memahami bagaimana dan di mana kami perlu melakukan peningkatan," tambahnya.
"Memang untuk sekarang kami belum melihat Pecco dalam versi terbaik. Tapi saya yakin ke depannya, dia akan tumbuh dan belajar dari kesalahannya agar tidak mengulanginya lagi."
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar