Samurai Biru tumbang saat berhadapan dengan Irak (2-1).
Pada babak perempat besar mereka sukses melewati Bahrain (1-3) dan kalah pada perempat final melawan Iran (2-1).
Performa mereka langsung mendapatkan kritikan tajam sejak saat itu.
"Di Piala Asia, lawan-lawan mempelajari kami dan menyulitkan kami."
"Sistem pertama saja tidak cukup untuk menghentikan mereka."
"Atau mengeksploitasi kelemahan mereka," kata Hajime Moriyasu dilansir BolaSport.com dari laman Sponichi.
Baca Juga: FIFA Beri Ucapkan Selamat Kepada Jay Idzes Usai Catatkan Sejarah Baru di Serie A
Pelatih berusia 56 tahun ini melanjutkan, formasi yang dinamis akan mereka coba.
Termasuk bagaimana transisi cepat bisa berjalan mulus saat bertahan dan menyerang.
Selain itu, semua pemain harus bisa bermain dengan solid dan mengurangi kesalahan yang menguntungkan lawan.
"Dari sana, bagaimana kami dapat mengubah dan mengeluarkan kekuatan kami dalam menyerang dan bertahan?"
"Kami berpikir tentang bagaimana kami dapat memaksimalkan kekuatan kami sebagai sebuah tim."
"Bagaimana kami dapat berfungsi sebagai sebuah grup dengan kemampuan individu."
"Serta kemampuan individu dan kolektif kami," ujarnya.
Editor | : | Metta Rahma Melati |
Sumber | : | Sponichi |
Komentar