"Karena berbeda dengan turnamen sebelumnya, tampil pertama pada Korea Open kali ini saya juga masih meraba-raba," kata Rehan dalam siaran resmi PBSI.
"Tetapi, Alhamdulillah strategi yang kami terapkan itu berhasil. Tadi prinsipnya terus menekan lawan dan tidak memberi kesempatan lawan berkembang permainannya."
Baca Juga: Korea Open 2024 - Hilang Fokus dan Mati Sendiri Jadi Hantu bagi Chico
"Pada gim kedua, permainannya lebih seru karena lawan juga telah mengubah pola. Kami tidak mau mengulangi kesalahan seperti turnamen sebelumnya, saya harus mengubah pola."
"Dari bermain sabar berubah sesekali saya bermain panjang dan lewati dulu. Pemain putranya saya buat dia berlari ke sana-sini, setelah itu baru serang."
Sementara itu, Lisa merasa permainannya masih belum baik pada turnamen Super 300 tersebut.
"Sejauh ini permainan kami untuk bisa dibilang oke sih ya belum. Hari ini baru main pada babak pertama Korea Open. Mau tidak mau kami harus bisa memaksimalkan penampilan. Dari awal kami menerapkan strategi menekan dan menyerang terus," ucap Lisa.
"Adaptasi dengan arena di sini mirip pada Japan Open lalu. Ada menang dan kalah angin. Selain itu, shuttlecock-nya agak berat," aku Lisa.
Kemenangan menyakinkan ini menjadi bekal bagi Rehan/Lisa untuk menghadapi pertandingan yang lebih sulit yakni kontra unggulan ketiga, Kim Won-ho/Jeong Na-eun (Korea Selatan).
Rehan/Lisa belum pernah menang dari peraih medali perak Olimpiade Paris 2024 ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar