Rehan juga mengungkapkan situasi saat mereka sempat memimpin empat poin setelah interval gim ketiga pada skor 16-12 hingga 17-13.
Dia mengatakan, lawan justru tampil tanpa beban walau mereka ketinggalan.
"Saat unggul 17-14 di gim ketiga saya lihat lawan malah bisa bermain lebih nothing to lose."
"Pemain yang ketinggalan itu biasanya bisa bermain lepas, sehingga bisa bermain lebih enak dan semua pukulannya malah bisa masuk. Sementara kami jadi terburu-buru," ucap Rehan.
Penyesalan juga dirasakan Lisa yang sebenarnya tampil cukup baik menjaga area depan.
Lisa bahkan yang berhasil mencetak dua kali match point pada set ketiga.
"Sangat disayangkan di gim ketiga kami sudah unggul tetapi akhirnya kalah. Kekalahan ini faktor utamanya karena kami kurang bisa bermain sabar," kata Lisa.
"Inginnya cepat-cepat segera dan langsung mematikan permainan lawan. Itu mungkin kesalahan utamanya."
"Sebagai bahan evaluasi dan pelajaran yang bisa diambil dari pertandingan tadi, yaitu buangan bolanya harus dievaluasi lagi."
"Arah dan buangan bolanya harus diperbaiki lagi. Defendnya juga harus dibenahi," ujarnya.
Lisa mengakui permainan dari Kim memang lebih menonjol pada laga kali ini dengan melancarkan serangan-serangan yang berbahaya.
"Lawan harus diakui memang punya daya tahan dan lebih kuat, terutama pemain putranya. Mereka benar-benar punya keinginan untuk menang begitu kuat," ujar Lisa.
Baca Juga: Jadwal Korea Open 2024 - 3 Wakil Berjuang Selamatkan Muka Indonesia pada Babak Kedua
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar