Musim itu Marquez bisa dibilang gila karena bisa menyumbang tiga kemenangan Honda sendirian meski dengan kondisi lengan kanan yang tidak normal.
Bahkan Marquez yang selalu menjadi juru selamat Honda akhirnya menyerah dengan krisis yang tak kunjung berakhir hingga pindah ke tim satelit Ducati.
Nakagami menyebut bahwa Honda mulai tertinggal dari pabrikan-pabrikan lain sejak berusaha melakukan perombakan besar-besaran pada 2022.
"Pada tahun 2022, karena mereka telah mengubah konsep motornya secara total," kata pembalap asal Chiba itu ketika ditanya awal mula krisis Honda.
"Pertama kali saya mengendarai motor baru dan itu tidak lagi terasa seperti Honda. Dulunya Honda adalah motor kecil dan kekuatan terbesarnya adalah pengereman."
"Dengan konsep baru mereka mencoba meningkatkan grip pada ban belakang. Karena melakukan itu, Honda kehilangan arah dan tidak menemukan keseimbangan yang tepat.
"Kemudian aerodinamika, berbagai peranti, dan banyak hal lain ikut berperan, ini menyebabkan kebingungan lainnya," ujar Nakagami.
Nakagami yakin bahwa Honda akan kembali ke jalurnya.
"Saya yakin Honda akan kembali ke puncak secepat mungkin, tapi itu akan sulit. Banyak hal yang harus diubah," ujarnya.
Musim depan, Nakagami akan lebih banyak berada di Jepang. Dia senang karena akan lebih sering bertemu dengan keluarganya.
"Saya merindukan keluarga saya di Jepang ketika saya berpergian, tapi saya akan tetap merindukan kehidupan ini," ucapnya sambil tersenyum.
"Saya belum tahu berapa balapan yang akan saya ikuti. Tetapi balapan itu penting karena saya ingin tahu apa yang terjadi dan mendengarkan komentar para pembalap," pungkasnya.
Baca Juga: MotoGP Aragon 2024 - Aspal Baru Tumbuhkan Secuil Harapan untuk Fabio Quartararo Bersama Yamaha
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar