Adapun Lewandowski memasuki musim keduanya bersama Blaugrana.
Kehadiran dua sosok tersebut pastinya diharapkan Barca menjadi kunci menghapus trauma saban bertemu Bayern di Liga Champions.
Pengalaman beberapa musim terakhir jadi bukti raksasa Bundesliga itu ibarat monster yang doyan menyiksa Blaugrana.
Pasca-tragedi 8-2 di Lisabon 2020, kedua tim menggelar pertemuan 4 kali di pentas yang sama.
Hasilnya pun tetap memihak Bayern Muenchen dengan keunggulan telak 11-0 secara agregat!
Pada fase grup Liga Champions 2021-2022, Die Roten memenangi pertemuan kandang-tandang dengan skor identik 3-0.
Ibarat jodoh, mereka bertemu lagi di fase grup musim berikutnya dengan Lewandowski kali ini hijrah memperkuat Barcelona.
Toh, kehadiran dia tetap gagal menghapus trauma karena Barca masih saja di-bully mantan klubnya dua kali (0-2, 0-3).
Describe this UCL classic in one word...@FCBayernEN | #UCL pic.twitter.com/UerRdylYCB
— UEFA Champions League (@ChampionsLeague) August 28, 2020
Sekarang duel Barca vs Bayern bakal digelar untuk tiga musim secara beruntun.
Dengan hadirnya Flick di kursi pelatih, keterlaluan rasanya kalau Barcelona masih saja dipermalukan klub yang sama tanpa perlawanan berarti.
Editor | : | Beri Bagja |
Sumber | : | Mundodeportivo.com, UEFA.com |
Komentar