Bahkan kekalahannya pun langsung dua gim, 13-21, 15-21 dan dalam durasi 28 menit saja.
Hasil tersebut tentu mengecewakan bagi diri Shi Yu Qi sendiri yang sedang mendapatkan kembali kepercayaan dirinya.
Beberapa hari lalu, setelah menjalani laga babak pertama, Shi seakan sudah memberikan sinyal bahwa kondisi fisik dan mentalnya sedang tidak dalam keadaan baik-baik saja.
"Setiap hari tidak berjalan dengan mudah," ungkap Shi Yu Qi dikutip BolaSport.com dari Aiyuke.
"Saya cukup lelah. Secara fisik saya tidak merasakan kenyamanan," ujar Shi.
"Tetapi hei, hari ini, saya sebagai pemain nomor satu dunia, menghadapi mantan pemain nomor satu dunia (Son Wan-ho, Korea Selatan) dan saya berhasil melaluinya," kata Shi berusaha antusias, setelah menang di babak pertama dengan skor 21-13, 21-18.
Masih melansir dari Aiyuke, Shi Yu Qi bahkan menyadari bahwa statusnya sebagai pemain nomor satu dunia saat ini sangat disorot, dia merasa sebagai pemain nomor satu yang paling inferior dibandingkan dengan sektor lain.
Dia juga mengungkap kemungkinan ada bagian tubuhnya yang cedera tetapi tidak disebutkan secara detail.
Shi sempat berusaha menemukan motivasi baru dengan mengecat rambutnya dengan warna abu-abu dan bertekad tampil lebih baik setelah Olimpiade. Namun sekarang dia menyalahkan dirinya sendiri karena menjadi pemain ranking satu yang terburuk di dunia saat ini.
Tren kekalahan sejak gagal di Olimpiade Paris 2024 juga tampaknya mempengaruhi mental Shi.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | BWF Tournament Software, Aiyuke |
Komentar