Kendati demikian, Espargaro merinci kesulitan aspal baru menyebabkan grip atau cengkeraman menjadi rendah.
Espargaro bahkan menyebut aspal baru sirkuit Aragon sama seperti Sirkuit Mandalika, Lombok, Indonesia karena memiliki suhu yang tinggi.
“Masalahnya bukan pada keausannya,” katanya.
“Suhunya setinggi di Mandalika. Ban menjadi sangat panas, tidak hanya di kami, tetapi juga di pabrikan lain."
"Itu sebabnya sangat penting untuk memahami ban mana yang Anda butuhkan pada balapan hari Minggu," tutur Espargaro.
Selain itu, Espargaro juga kesal melihat kecepatan Marc Marquez yang tampil menggila pada hari pertama di Sirkuit Aragon.
Espargaro sempat menjadi pembalap tercepat sebelum akhirnya Marquez mematahkan waktu terbaiknya.
“Lintasannya tidak licin, jika tidak, dia tidak akan bisa memecahkan rekor,” kata Espargaro dengan tegas.
“Saya hampir saja memecahkan rekor, tapi Marc menghancurkannya."
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar