Pemandangan itu semakin terlihat menyedihkan kala mengingat bahwa Quartararo yang start dari P17 akhirnya berhasil menyalip Bagnaia dan merebut tempat P8.
Diakui Bagnaia, dia sama sekali tidak punya feeling yang bagus dengan ban depan Michelin yang digunakan pada Sirkuit Aragon ini. Sejak latihan bebas, memang pembalap 26 tahun itu berulang kali sudah kelihatan menderita.
Dia tidak segan menyebutkan bahwa satu biang kerok utama penyebab hari buruknya di Aragon adalah kompon ban Michelin yang dirancang khusus untuk aspal baru Sirkuit Aragon.
"Sejujurnya saya tidak punya perasaan sama sekali terhadap ban depan. Tepat pada awalnya, ketika Miguel (teknisi ban Michelin) berjalan melewatinya, saya menyadari ada sesuatu yang tidak beres."
"Rasa percaya itu tidak ada. Saya tidak bisa mengatakan dengan pasti apa itu. Hanya saja, kali ini di luar kendali kami (kru tim Ducati). Bukan saya, mesin, atau tim," jelasnya.
"Hal seperti ini sering terjadi. Terkadang Anda tidak bisa berbuat apa-apa."
"Meski begitu, saya tidak mencemaskan balapan utama GP besok (hari ini, red). Yang kami butuhkan hanyalah situasi yang benar-benar normal kembali," pungkas Bagnaia yang finis sprint-nya tertinggal sampai 20 detik dari Marc Marquez.
Karena hanya finis kesembilan, Bagnaia sementara ini merosot ke peringkat dua Klasemen MotoGP 2024 dengan total 276 poin.
Puncak klasemen kembali direbut Jorge Martin yang finis podium runner-up di sesi sprint dan kini unggul 3 angka dari Bagnaia dengan 279 poin.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar