BOLASPORT.COM - Pembalap Repsol Honda, Luca Marini, ternyata cemas bukan main saat balapan di MotoGP Aragon 2024 akibat motornya mogok Honda saat Marc Marquez sedang menggila.
Luca Marini menjadi salah satu pembalap yang berada di rombongan paling belakang sepanjang balapan MotoGP Aragon 2024, Minggu (1/9/2024).
Tak tanggung-tanggung, adik Valentino Rossi itu menghuni posisi paling terakhir pada balapan utama yang digelar di MotorLand Aragon, Alcaniz, Spanyol
Petaka Marini telah dimulai sejak awal balapan.
Motor Honda RC213V milik Marini mogok saat lampu hijau tanda balapan dimulai menyala sehingga harus kembali ke garasi.
Sebenarnya bukan yang terburuk di baris start, meski di posisi ke-20, Marini harus memulai balapan dari posisi buncit karena harus menghidupkan kembali motornya.
Melanjutkan balapan dari pitlane jelas merugikan pembalap 26 tahun itu.
Dia telah kehilangan waktu cukup banyak untuk menyusul para pembalap lain.
"Motornya tiba-tiba mogok. Saya tidak tahu penyebabnya, kami akan memeriksanya," kata Marini dikutip BolaSport.com dari Speedweek.
"Sangat disayangkan sekali, padahal kami sudah merasa makin dekat (untuk mengalami peningkatan) selangkah demi selangkah."
"Akan tetapi, kami malah tidak bisa memanfaatkan peluang kami saat banyak pembalap terjatuh, yang mana itu bisa memudahkan untuk mendapat poin," tandasnya.
Marini akhirnya finis di posisi ke-17.
Rombongan-rombongan pembalap yang berada di luar posisi 10 besar sejatinya sudah terlihat mengenaskan.
Mereka tertinggal mencapai 41 detik dari Marc Marquez (Gresini Racing) yang melaju dengan kecepatan gila untuk meraih kemenangan.
Jika dirata-rata, mereka sudah kalah 1,7 detik dari Marquez di setiap putarannya.
Kondisi Sirkuit Aragon saat balapan memang benar-benar menguntungkan Marquez yang memiliki keunggulan dengan level grip yang rendah.
Hampir semua pembalap mengalami kesulitan untuk memacu motornya karena kehilangan daya cengkeram ban.
"Di beberapa lap pertama ban saya masih dingin dan itu sangat menyulitkan," kata Marini.
"Setelah beberapa lap, keadaan menjadi lebih baik dan waktu lap saya sama dengan pembalap Honda lainnya," tambahnya.
Marini tidak beranjak dari balapan yang sepi sejak lap pertama di mana dia sudah tertinggal 1 menit di belakang kompetitor lainnya.
Daripada dengan pembalap di depannya, Marini lebih dekat dengan Marquez yang berada di belakangnya tetapi sebenarnya sedang memimpin balapan.
Alhasil, alih-alih fokus dengan mengejar pembalap di depannya, Marini was-was jika justru Marquez yang menyalipnya sehingga terjadi overlapping.
Kecepatan Marquez sebagai pembalap terdepan pada sesi balapan utama Aragon memang sulit dibantah.
Dengan Jorge Martin (Prima Pramac) yang berada di posisi kedua saja, Marquez sempat unggul dengan gap waktu di atas 5 detik.
Butuh motivasi kuat bagi Marini untuk menuntaskan balapan itu dengan suasana sendirian dan jarak yang sangat jauh.
Marini dapat tampil dengan ritme yang stabil dan bahkan waktu lap terbaiknya di balapan kemarin (1:50,198) lebih tinggi daripada rekan setimnya, Joan Mir (1:50,312).
"Itu sangat sulit karena kondisi lintasan yang tidak kenal ampun," kata runner-up Moto2 2020 itu.
"Jika sampai keluar dari jalur normal, itu bisa mendatangkan bencana. Sangat mudah kehilangan banyak waktu."
"Tetapi, kemudian saya melihat ke layar, melihat pemimpin balapannya dan mencoba untuk berakselerasi agar dia (Marquez) tidak menyalip saya."
"Jadi saya menemukan motivasi saya (untuk tetap tampil sebaik mungkin)."
"Saya membayangkan saya berada di depan balapan dan Marquez akan berusaha menyalip saya. Pada akhirnya saya 'menang'," kata Marini setengah bercanda.
Pada akhirnya Marini menuntaskan balapan seri Aragon dengan selisih waktu mencapai 1 menit 52,386 detik di belakang Marquez.
Sebagai perbandingan, waktu lap Marquez yang paling pelan adalah 1 menit 50,946 detik. Itu lebih lama daripada satu putaran bagi Marquez di balapan kemarin!
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Speedweek.com |
Komentar