"Dan kami menyambut dia dengan sambutan hangat ke adalam proyek MotoGP," tandasnya.
Keberanian dan kemauan Oliveira bergabung ke sebuah tim satelit Yamaha yang akhirnya hadir kembali setelah sempat hilang dari grid, memang patut diacungi jempol.
Pasalnya, semua orang tahu bahwa motor Yamaha sedang tidak kompetitif dan sangat tertinggal dengan motor-motor pabrikan Eropa seperti Ducati, KTM dan Aprilia yang notabene tim Oliveira saat ini.
Namun, andil besar Lin Jarvis sebagai negosiator cukup krusial.
Jarvis yang tahun depan akan pensiun dan digantikan Paulo Pavesio, berperan penting dalam mendatangkan Oliveira sehingga pembalap 28 tahun itu mau untuk mengambil peran penting di Yamaha.
"Ini menjadi sebuah kehormatan bagi saya untuk mewakili tim legendaris seperti Yamaha," ungkap Miguel Oliveira.
"Selama tahun-tahun saya tiba di MotoGP, saya selalu memandang motor-motor biru mereka dengan antusiasme besar."
"Sekarang ini jadi kenyataan. Dan saya ingin berterima kasih kepada Yamaha Motor Company atas komitmennya kepada saya dalam fase penting proyek mereka."
"Mr. Lin Jarvis adalah kunci penting dalam negosiasi kami sejak memulai diskusi dan mewujudkan kerja sama ini. Saya percaya saya bisa berguna dalam periode transisi untuk mengembalikan motor Yamaha kembali ke puncak," ucapnya yakin.
"Saya berterima kasih kepada Mr Campinoti (bos Pramac), Gino Borsoi (Manajer Tim Pramac) dan semua kru Pramac atas perjalanan baru ini. Saya sangat bahagia dan menantikan chapter baru ini," ujar Oliveira.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | motogp |
Komentar