Kecepatannya di atas RC16 KTM sungguh menakjubkan hingga dia beberapa kali terlihat langsung mampu mengancam sejumlah pembalap top, antara lain Francesco Bagnaia, Jorge Martin hingga Marquez sendiri.
Namun, memasuki pertengahan musim, laju Acosta seolah perlahan meredup.
Dia memang terus 'diteror' dengan hal memecahkan rekor Marc Marquez tentang pembalap termuda yang memenangi seri GP kelas utama saat kemarin usianya masih 20 tahun sekian hari.
Yang sayangnya, upaya pemecahan rekor itu gagal karena sampai peluang terakhir di Jerman, Acosta belum juga juara.
Sampai terakhir di seri Aragon pekan lalu, Acosta juga belum menunjukkan ancaman nyata lagi. Keberhasilannya meraih podium tiga di balapan utama kemarin pun tidak lepas dari insiden Francesco Bagnaia vs Alex Marquez yang crash saat berada di posisi ketiga dan keempat.
Menyadari sorotan itu, Acosta kini mengadopsi filosofi baru: Mundur selangkah untuk maju dua langkah.
"Kami tiba di Misano setelah pekan menyenangkan di Aragon," kata Acosta mengawali jelang MotoGP San Marino 2024, dikutip BolaSport.com dari Paddock-GP.
"Kami sepertinya telah menemukan solusi untuk melangkah maju dna kami akan berusaha untuk mempertahankan itu pada pekan ini. Kami telah mempelajari banyak hal untuk memahami cara kami bisa kompetitif lagi."
"Dan kembali pada set-up di awal musim telah membantu kami. Pepatah bilang mundur selangkah untuk mengambil dua langkah maju dan itulah yang sedang tim kami lakukan," jelas Acosta.
Soal target pada MotoGP San Marino 2024, pembalap asal Spanyol itu enggan menyebutkan. Tetapi, dia menegaskan bahwa lolos otomatis ke Kualifikasi Q2 akan menjadi tujuan besarnya pada akhir pekan ini.
Editor | : | Delia Mustikasari |
Sumber | : | Paddock-GP.com |
Komentar