"Lebih dari sekadar terpengaruh, Alex juga marah. Dituduh menabrak pembalap adalah sesuatu yang tidak bisa Anda terima," kata Marquez.
"Dia tidak pernah menjadi pembalap yang bermasalah, yang terjadi adalah orang-orang melihat nama Marquez dan mencampuradukkan semuanya."
"Saya rasa tidak adil menuduhnya seperti itu," keluh juara dunia MotoGP enam kali itu.
Selanjutnya, Marquez kemudian membahas rencana untuk balapan MotoGP San Marino yang notabene kandang musuh bebuyutannya.
Walau Misano identik sebagai sirkuit Rossi, Marquez justu menjadi pembalap tersukses di sana dengan torehan 7 kemenangan di semua kelas.
Marquez pun datang dengan membawa bekal mumpuni karena penampilan dominan yang berbuah kemenangan di sprint dan balapan MotoGP Aragon pada akhir pekan lalu.
Meski demikian, Marquez merendah ketika ditanya peluangnya untuk kembali mengasapi rival-rivalnya dengan telak seperti di Aragon.
"Tidak mungkin," kata Marquez dengan tegas.
"Saya sudah mencapai target saya untuk musim ini. Sekarang kami harus terus bekerja."
"Saya bisa bernapas lebih lega. Dengan tim dan motor, saya belajar banyak hal setiap kali turun ke lintasan."
"Saya sadar bahwa kondisi di Aragon sangat spesial, lebih karena cuaca buruknya daripada kondisi aspal. Mustahil untuk mengulanginya," tandasnya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Motorsport.com |
Komentar