Isu tersebut rupanya juga sampai ke telinga para pembalap MotoGP.
Salah dua yang ikut mengomentari kasus itu adalah pembalap kakak beradik yakni Pol Espargaro dan Aleix Espargaro.
Pol mengatakan banyak hooligan alias tukang rusuh yang menggunakan pernyataan pembalap untuk menyerang lawannya, dalam kasus ini adalah Bagnaia dan Alex.
“Ada banyak perusuh yang mengambil kata-kata para pembalap untuk melawan yang lain dan ini sangat buruk,” ujar pembalap penguji KTM itu, dilansir BolaSport.com dari Autosport.
Sang kakak, Aleix juga kurang senang dengan kebiasaan penggemar MotoGP yang menyerang lawan idolanya dengan keras.
“Inilah dunia yang kita tinggali,” tegas El Capitan di tim Aprilia itu, mengomentari pergeserean karakteristik fan yang menyerupai suporter sepak bola.
“Untungnya ini tidak seperti sepak bola, tapi terkadang hampir sama. Itu adalah bagian terburuk, terutama bagi para atlet."
Baca Juga: MotoGP San Marino 2024 - Marc Marquez Merendah Dulu, Akui 1 Kekurangan Dibanding Martin dan Bagnaia
“Sekarang kita tidak bisa lari. Kita tidak bisa hanya fokus pada balapan dan melupakan media sosial."
“Anda harus tumbuh dewasa dan menghadapi media sosial, tekanan, dan kritik. Itu adalah bagian dari pekerjaan kami, tetapi bukan bagian yang terindah," tutur Espargaro.
Situasi tersebut makin dipertegas oleh pernyataan Marc Marquez.
Marquez mengungkapkan banyak orang yang menghujat adiknya hanya karena nama belakang yang sama dengannya.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | autosport.com |
Komentar