Aura Marquez kini sedang positif setelah dia berhasil menuntaskan puasa kemenangan yang sudah terjadi selama 1043 hari pada akhir pekan kemarin.
Dalam seri GP Aragon, Marquez tampil dominan untuk mendapatkan hasil manis pertamanya sejak seri GP Emilia Romagna pada musim 2021 lalu.
Kemenangan pertama rider berusia 31 tahun itu bersama Gresini Racing turut mengundang kembali memori Alberto Puig selaku manajer Repsol Honda.
Melalui sebuah wawancara, Alberto Puig mengaku sempat merasa sakit hati setelah Marquez memutuskan untuk pergi dari timnya.
Keputusan itu tentu mengagetkan lantaran Marquez sudah membela Repsol Honda sejak musim perdananya di kelas tertinggi pada musim 2013 lalu.
Kenangan semakin berharga lantaran dari kerja sama tersebut menghasilkan total enam gelar juara dunia di kelas MotoGP.
"Ketika kami mengetahui bahwa Marc Marquez berpikir meninggalkan kami meski masih memiliki kontrak, hal tersebut sangat melukai hati kami," ucap Puig.
Lebih lanjut, pria asal Spanyol itu memahami bahwa kepergian Marquez ke Gresini Racing untuk membuktikan dirinya masih bisa bersaing.
Tim milik Nadia Padovani tersebut dipilih lantaran mereka merupakan salah satu mitra dari Ducati, pabrikan yang memiliki motor terbaik di grid saat ini.
"Sebagai mantan pembalap dan manajer tim, serta Honda sebagai pabrikan, kami paham bahwa kami harus membuat segalanya lebih mudah baginya," ucap Puig.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar