BOLASPORT.COM - Manajer Repsol Honda, Alberto Puig, mengutarakan kepahitan yang dia alami saat Marc Marquez memutuskan pergi dari timnya.
Musim lalu, Marc Marquez mengambil langkah berani di tengah situasi sulit yang tidak berkesudahan bersama Repsol Honda.
Episode buruk pembalap berjuluk Baby Alien tersebut bersama Repsol Honda bermula sejak dia mengalami kecelakaan fatal pada musim 2020.
Cedera panjang membuat Marquez kehilangan momentum penting dan harus rela performanya menurun dengan signifikan saat mengaspal.
Tak hanya dari segi fisik, penurunan peraih delapan gelar juara dunia tersebut juga tidak lepas dari sisi teknis pengembangan motor RC213V.
Konsistensi Marquez bertarung di barisan depan mulai memudar karena performa tunggangannya jauh dari kata memuaskan.
Meski memiliki kontrak satu tahun lagi, rider asal Spanyol itu berani mengambil langkah untuk pergi dan hijrah ke Gresini Racing.
Keputusan Marquez untuk bergabung ke Gresini Racing terbilang tepat lantaran dia kembali kompetitif dengan Ducati Desmosedici GP23.
Ya, walau menggeber motor lawas versi tahun lalu, Marquez sudah menorehkan lima podium dengan satu kemenangan dari 12 balapan utama MotoGP 2024.
Aura Marquez kini sedang positif setelah dia berhasil menuntaskan puasa kemenangan yang sudah terjadi selama 1043 hari pada akhir pekan kemarin.
Dalam seri GP Aragon, Marquez tampil dominan untuk mendapatkan hasil manis pertamanya sejak seri GP Emilia Romagna pada musim 2021 lalu.
Kemenangan pertama rider berusia 31 tahun itu bersama Gresini Racing turut mengundang kembali memori Alberto Puig selaku manajer Repsol Honda.
Melalui sebuah wawancara, Alberto Puig mengaku sempat merasa sakit hati setelah Marquez memutuskan untuk pergi dari timnya.
Keputusan itu tentu mengagetkan lantaran Marquez sudah membela Repsol Honda sejak musim perdananya di kelas tertinggi pada musim 2013 lalu.
Kenangan semakin berharga lantaran dari kerja sama tersebut menghasilkan total enam gelar juara dunia di kelas MotoGP.
"Ketika kami mengetahui bahwa Marc Marquez berpikir meninggalkan kami meski masih memiliki kontrak, hal tersebut sangat melukai hati kami," ucap Puig.
Lebih lanjut, pria asal Spanyol itu memahami bahwa kepergian Marquez ke Gresini Racing untuk membuktikan dirinya masih bisa bersaing.
Tim milik Nadia Padovani tersebut dipilih lantaran mereka merupakan salah satu mitra dari Ducati, pabrikan yang memiliki motor terbaik di grid saat ini.
"Sebagai mantan pembalap dan manajer tim, serta Honda sebagai pabrikan, kami paham bahwa kami harus membuat segalanya lebih mudah baginya," ucap Puig.
"Karena dia telah memberikan segalanya dan dia tidak senang dengan itu."
"Marquez ingin menguji dirinya sendiri, dia ingin tahu apakah dengan motor yang bagus dia masih bisa kompetitif," imbuhnya, dilansir dari Motosan.
Puig juga menegaskan bahwa uang bukanlah hal yang melatar belakangi kepindahan Marquez dari Honda.
"Saya pikir dia menyerahkan banyak hal ketika dia mengambil langkah itu," kata Puig menjelaskan.
"Dan saya tidak berbicara tentang uang, atau saya tidak hanya berbicara tentang uang," tuturnya menambahkan.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | Motosan.es |
Komentar