Quiles terjatuh di belakang kerumuman pembalap. Semua berhasil menghindar, tetapi dia sempat tidak bergerak. Untungnya, dia dinyatakan telah sadar beberapa saat kemudian.
Persaingan yang terlalu ketat di kategori bawah ini telah mendapat sorotan karena risiko besar yang timbul karenanya.
Rentetatan kasus kematian pembalap muda karena terjatuh dan ditabrak rival di belakangnya pada 2021 sempat menimbulkan kekhawatiran.
Di Red Bull Rookies Cup semua pembalap dibekali motor yang sama yaitu KTM RC 250 R, turunan dari motor pabrikan KTM di Moto3.
Meski begitu, masalah serupa juga terjadi di kompetisi dengan motor yang lebih variatif, termasuk Moto3 hingga batas usia pembalap dinaikkan kembali.
Kritik turut diberikan jurnalis kenamaan MotoGP, Simon Patterson, di X.com. Dia menyebut perlu adanya upaya untuk membuat persaingan lebih merata.
"Red Bull Rookies benar-benar harus menemukan cara untuk membuat para pembalapnya lebih menonjol satu sama lain," tulis Patterson dalam kicauannya.
"Ini adalah kelas yang sulit untuk ditonton."
Red Bull Rookies really need to find a way to make the riders stand out from each other more. It’s such a hard class to watch.
— Simon Patterson (@denkmit) September 7, 2024
Persaingan ketat tak melulu karena talenta yang merata, tetapi juga ada faktor spesifikasi motor yang memudahkan pembalap untuk mengambil keuntungan misalnya lewat slipstream.
Sementara itu, posisi pertama direbut oleh Brian Uriarte.
Dia unggul atas Valentin Perrone di posisi kedua dan Hakim Danish, rider Malaysia serta juara Asia Talent Cup sebelum Veda, di posisi ketiga.
Veda setidaknya menjaga konsistensi pada musim perdananya.
Dalam 13 balapan musim ini, hanya empat kali dia finis di luar posisi 10 besar dengan dua di antaranya adalah gagal finis.
Veda menempati peringkat kedelapan di klasemen sementara dengan 99 poin. Dia terpaut 115 poin dari pemuncak klasemen yaitu Uriarte.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com, X.com |
Komentar