BOLASPORT.COM - AC Milan diharapkan berani memasang Tijjani Reijnders sebagai trequartista seiring penampilan gacornya bersama Timnas Belanda.
Penampilan ciamik dari Tijjani Reijnders bersama Timnas Belanda bisa membuat AC Milan berpikir ulang terkait posisinya di atas lapangan.
Reijnders turut dipanggil namanya oleh pelatih Timnas Belanda, Ronald Koeman dalam daftar tim yang bermain untuk UEFA Nations League.
Tugas negara ke-16 yang dilakoni Reijnders tersebut adalah melawan Bosnia & Herzegovina di Liga A Grup 3 UEFA Nations League.
Turun sebagai starter di lini tengah dalam posisi 3 gelandang sejajar, Reijnders menunjukkan performa yang gemilang.
Pemain AC Milan tersebut ikut berperan dalam kemenangan telak Belanda atas Bosnia di Stadion Phillips, Sabtu (7/9/2024) atau Minggu dini hari WIB.
Satu gol dan satu assist diukir oleh Reijnders dalam kemenangan telak 5-2 Belanda atas Bosnia.
Baca Juga: Hasil UEFA Nations League - Musiala Hattrick Assist, Jerman Pesta 5 Gol
Golnya ke gawang Bosnia hadir pada menit ke-45+2 usai menerima operan dari pencetak gol pertama, Joshua Zirkzee.
Lesakan dari Reijnders tersebut terbilang brilian lantaran ia sempat melewati dua pemain lawan sebelum menaklukkan kiper Bosnia, Nikola Vasilj.
Momennya juga pas karena Belanda kembali memimpin dan mengubah skor menjadi 2-1 setelah Demirovic menyamakan skor 1-1 pada menit ke-27.
Sementara itu assist Reijnders membuahkan gol ketiga bagi Belanda yang dicetak oleh Cody Gakpo (56').
Dalam pertandingan itu pula, Reijnders tampil penuh selama 90 menit.
Gelandang tengah berdarah Maluku tersebut lantas mendapatkan banyak apresiasi dari sejumlah pendukung Belanda di dunia maya.
Penampilan apiknya bersama De Oranje melawan Bosnia bisa menjadi referensi bagi klubnya bernaung saat ini, AC Milan.
TIJJANI REIJNDERS ????⚽️
MILAN SHOULD TRY HIM IN AN ATTACKING MIDFIELDER ROLE..
SUCH A COMPLETE PLAYER.. ???? pic.twitter.com/HkYoAZnytY
— gabe???????? (@itsgabe20) September 7, 2024
Baca Juga: Hasil UEFA Nations League - Dibantu 2 Pengkhianat, Inggris Hajar Irlandia
Sejauh ini di musim 2024-2025, Reijnders telah dipasang sebagai gelandang bertahan oleh Paulo Fonseca.
Dari tiga laga awal di Liga Italia, ia baru mencatatkan 1 assist.
Dengan melihat penampilannya bersama Belanda, AC Milan perlu berpikir lagi soal posisi Reijnders.
Statistiknya saat melawan Bosnia terbilang mengesankan dengan 73 sentuhan, 92 persen akurasi umpan, 4 kemenangan duel di atas lapangan, dan 5 tembakan berhasil dilepaskan.
Gol dan assistnya tersebut bisa membuat Fonseca mengubah strateginya di AC Milan.
Sejauh ini Reijnders dipasang sebagai dobel pivot untuk posisi gelandang jangkar.
Fonseca sendiri menerapkan skema 4-2-3-1 dalam permainannya dengan Christian Pulisic dan Ruben Loftus-Cheek yang ditugasi menjadi berada di belakang penyerang utama.
Baca Juga: Mike Maignan Ngamuk-Ngamuk saat Dua Pemain Veteran Kicep Usai Prancis Keok di Tangan Italia
Terkhusus Christian Pulisic, posisi di belakang striker atau gelandang serang menjadi yang pertama di bawah era Fonseca.
Namun, hal itu tidak berjalan mulus karena posisi naturalnya adalah winger kanan.
Sementara itu, Loftus-Cheek sendiri sudah biasa diplot gelandang serang dalam beberapa kesempatan.
Musim lalu pemain serba bisa asal Inggris tersebut mencetak 10 gol dari 28 kali bermain posisi tersebut di semua ajang kompetitif.
Dengan penampilan Reijnders bersama Belanda tadi, bukan tidak mungkin membuka peluang baginya tampil sebagai treaquartista.
Fonseca bisa lebih mengandalkannya untuk menyerang ketimbang bertahan.
Pulisic bisa dikembalikan ke posisi awalnya sebagai winger baik di sisi kiri atau kanan alih-alih memainkannya sebagai gelandang serang.
Baca Juga: Timnas Italia Kebobolan 13 Detik Usai Kick-off, Donnarumma Belum Kelar Pakai Sarung Tangan!
Tijjani Reijnders ????????
73 touches
92% pass accuracy
5 ball recoveries
4 duels won
5 shots
1 goal
1 assistPlayed with a huge smile all night - enjoying playing for his country! ???? pic.twitter.com/R79GO4HckO
— Michael Statham (@EredivisieMike) September 7, 2024
Sementara itu Loftus-Cheek dapat menjadi back-up atau bermain lebih ke dalam saat Reijnders dipasang lebih ke depan.
Fonseca tidak perlu ragu dengan perubahan itu jika dilihat dari masa lalu sang pemain karena Reijnders sempat bermain 32 kali sebagai gelandang serang sepanjang kariernya.
Dari penampilan tak biasa itu, ia mampu menghadirkan 4 gol dan 3 assist.
Menarik ditunggu gebrakan dan keberanian dari Fonseca untuk menjajal Reijnders sebagai treaquartista di AC Milan.
Gelandang berusia 26 tahun tersebut bisa menjadi senjata mematikan AC Milan dengan kemampuannya menciptakan peluang dan melakukan tendangan jarak jauh.
Perubahan tugas defensif menjadi ofensif patut dijajal jika berkaca dari statistik penampilannya saat melawan Bosnia.
Editor | : | Bonifasius Anggit Putra Pratama |
Sumber | : | BolaSport.com, Transfermarkt.co.uk |
Komentar