Atlet asal Boyolali itu sebenarnya tampil di kelas T42 yang diperuntukkan untuk atlet dengan kekurangan pada tungkai bawah tetapi tidak menggunakan kaki buatan.
Namun, kelas Karisma tidak diperlombakan. Dia harus tampil menghadapi atlet kelas T63 yang lebih diunggulkan karena tampil dengan kaki prostetik.
Akan tetapi, Karisma mampu merebut perak dalam babak final yang diwarnai drama karena terjatuhnya sang favorit juara yaitu Ambra Sabatini dari Italia.
Terjatuhnya Sabatini turut menyeret sprinter Italia lainnya, Monica Cotrafatto, yang akhirnya meraih perunggu. Italia memang menguasai kelas T63.
Medali emas pun masih diraih oleh atlet Negeri Piza lainnya, Martina Caironi.
Adapun Karisma, selain raihan medali perak, dia juga mencetak rekor dunia yang baru untuk kelasnya dengan 14,26 detik.
Di kelasnya, Karisma unggul 0,33 detik dari rival terdekat, Ndidikama Okoh dari Inggris Raya yang meraih perunggu.
"Ini luar biasa. Saya tidak membayangkan hal ini akan terjadi karena mereka (trio Italia) selalu tampil hebat," kata Karisma, dilansir dari Antaranews.com.
"Saya pikir mereka sangat cepat setelah 60 meter. Ini sungguh menakjubkan."
"Untuk yang memakai kaki asli memang harus maksimal di start awal. Sebisa mungkin harus meninggalkan di awal."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | Antaranews.com |
Komentar