Bhayangkara masih terpaut jauh di 6-11. Bhayangkara kehilangan poin lagi karena servis yang gagal dari Alfin. Dia pun digantikan oleh Nizar Julfikar.
Bhayangkara kesulitan untuk mencetak angka secara beruntun sehingga jarak poin tidak banyak berubah. Blok yang mudah bolong lagi-lagi menjadi PR.
Shahdab Yazd mencapai poin ke-20 di skor 20-13 lalu 23-15. Keunggulan set digandakan runner-up Liga Voli Iran musim lalu itu dengan skor 25-18 di set kedua.
Bhayangkara mencoba bangkit pada set ketiga. Reidel melakukan pergantian middle blocker dengan memasukkan Muhammad Malizi.
Jika Nizar memberi penyegaran dalam serangan Bhayangkara yang sempat buntu, Malizi mampu memberi kestabilan dalam aspek blok.
Bhayangkara dan Shahdab saling berbalas angka hingga skor sama kuat terus tercipta sampai 8-8 lalu terjadi lagi di 10-10.
Momentum didapat Bhayangkara ketika akhirnya memimpin di 13-11. Nizar dkk. dapat menjaga keunggulan hingga mendekati set point dengan 22-17.
Shahdab belum habis. Bhayangkara kembali dibuat kewalahan hingga mengambil dua kali time out di 22-20 dan 22-22.
Spike tajam dari Jean Patry dari posisi 1 menghasilkan side out yang telah ditunggu Bhayangkara. Patry lagi-lagi menghadikan poin untuk set point di 24-22.
Bhayangkara akhirnya mengunci set ketiga melalui spike Rendy yang berbuah block out. Skor 25-23 untuk keunggulan wakil Indonesia pada set ketiga.
Shahdab Yazd merespons pada set keempat. Mereka meneror pertahanan Bhayangkara dengan bola-bola quick.
Bhayangkara tidak dibiarkan untuk mencetak poin secara beruntun. Bhayangkara masih tertinggal hingga paruh set dengan 12-15.
Bhayangkara terus melawan sampai berjarak 1 angka di 17-18. Sayangnya, Shahdab menjauh dengan 2 poin beruntun. Coach Reidel segera mengambil time out.
Shahdab mendekatkan diri dengan kemenangan saat skor 23-19. Kemenangan akhirnya dikunci tim tuan rumah setelah merebut set keempat dengan 25-20.
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar