"Tadi pertandingan tidak mudah, lawan banyak menunda pertandingan, intimidasi," kata Daniel Marthin melalui siaran dari PBSI.
Lebih lanjut, Daniel juga mengakui masih menjalani proses adaptasi dengan lapangan sehingga sering melakukan kesalahan sendiri.
"Selain itu, kami juga masih dalam tahap adaptasi lapangan, cukup baik tapi masih banyak kesalahan yang dilakukan," ucap Daniel.
"Kami juga harus memantapkan lagi pola permainan yang menyesuaikan dengan kondisi shuttlecock kencang dan lapangan yang berangin seperti ini."
Lawan memang banyak protes kepada wasit, tipikal mereka jadi kami tidak terlalu kaget."
"Kami fokus saja dengan poin demi poin, mencoba tidak terpancing emosi," imbuhnya.
Hal yang tidak jauh berbeda juga diungkapkan oleh Muhammad Shohibul Fikri di mana kesalahan masih menjadi sebuah sorotan utama.
"Kami masih banyak melakukan kesalahan sendiri dan itu harus kami kurangi di pertandingan selanjutnya," kata Fikri.
"Peluang menjadi juara pasti ada untuk setiap pemain tapi kami tidak mau berpikir terlalu jauh."
"Kami fokus satu langkah demi satu langkah saja."
"Di depan masih banyak lawan-lawan bagus walau juara bertahan (Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen) langsung terhenti tadi," imbuhnya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Sumber | : | PBSI.id |
Komentar