"Ini merupakan teknik dasar yang penting agar atlet mampu menguasai permainan."
"Kedua adalah footwork yang lincah, supaya ketika bertanding pemain dapat menjangkau seluruh lapangan dengan cekatan."
"Lalu terakhir ialah daya juang yang tinggi. Sebab memiliki teknik yang baik jika tidak dibarengi dengan hal ini tentu mental saat bertanding akan mudah down,” ungkap Fung.
Koordinator Tim Pencari Bakat Atlet Putri, Yuni Kartika mengungkapkan, regenerasi atlet di sektor putri cukup krusial untuk menjawab torehan prestasi bulutangkis Indonesia di kancah internasional.
Dengan demikian, ia beserta jajaran pelatih berharap dapat menemukan bibit berkualitas untuk ditempa menjadi atlet segudang medali.
“Menjadi PR kita bersama untuk menemukan atlet putri potensial yang mampu mengharumkan nama bangsa di panggung dunia."
"Pada Audisi Umum tahun ini, kami menilai peserta berdasarkan bakat, footwork, pukulan, kecerdikan ketika bertanding hingga perjuangan mereka untuk meraih mimpi sebagai juara di masa depan."
"Seluruh elemen tersebut menjadi paket komplit yang harus dimiliki,” kata Yuni.
Lebih lanjut, Yuni mengatakan jika keberhasilan atlet tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung memberikan dampak terhadap peningkatan peserta di sektor putri.
"Tentu banyaknya (peserta) ini merupakan kerja sama berbagai pihak."
"Terutama sudah pasti, Gregoria ada dampaknya untuk audisi ini karena sudah ada sosok bintang di sektor putri."
Tak hanya Tim Pencari Bakat yang diisi oleh jajaran pelatih PB Djarum, tak ketinggalan pula sederet legenda bulutangkis Indonesia yang turut serta memantau bakat para peserta Audisi Umum PB Djarum 2024 sejak hari kedua.
Di antaranya Liliyana Natsir, Tontowi Ahmad, Maria Kristin, Richard Mainaky, Marlev Mainaky, Hariyanto Arbi, Debby Susanto, Susy Susanti, Ivana Lee, Chafidz Yusuf, Liem Swie King, Lius Pongoh, dan Kevin Sanjaya.
Editor | : | Agung Kurniawan |
Komentar