Reijnders kerap masuk ke kotak penalti lawan dari lini kedua, terus menjadi penghubung dengan lini tengah, dan berpartisipasi dalam hampir semua manuver berbahaya Oranje.
Apa yang dilakukan Belanda terhadap Reijnders sangat mungkin ditiru oleh AC Milan.
Komposisi skuad mereka punya kapabilitas untuk memainkan formasi itu.
Tijjani Reijnders mungkin bisa didorong untuk mereplika performanya seperti di Timnas Belanda.
Formasi 4-3-3 boleh jadi juga bisa menambah keseimbangan permainan AC Milan.
Dua gelandang pengapit Reijnders di formasi 4-3-3 bisa bertugas lebih defensif untuk cepat turun membantu pertahanan saat AC Milan menerima serangan balik.
Ide ini padahal dipercaya sudah ada saat AC Milan merekrut Youssouf Fofana dari AS Monaco.
Fofana diyakini bakal menjadi orang yang "membebaskan" Reijnders dari banyak tugas defensif untuk lebih membantu lini serang.
Kritik dan desakan agar Fonseca mengubah formasi di AC Milan sudah bermunculan sebelum jeda internasional.
Sekarang dengan Reijnders secara konsisten tampil bagus di Belanda, Fonseca bakal semakin tertekan untuk mencoba sesuatu yang lain di AC Milan.
Cederanya Ismael Bennacer, yang bakal absen selama 3-4 bulan karena pulang dari jeda internasional dalam kondisi cedera, menjadi tambahan alasan bahwa AC Milan perlu memikirkan memakai formasi yang baru mulai dari laga melawan Venezia.
Editor | : | Dwi Widijatmiko |
Sumber | : | Calciomercato.com |
Komentar