"Momentumnya memang selalu setelah interval terutama di gim kedua. Terutama saya banyak melakukan kesalahan, cukup mengecewakan," kata Fikri.
"Setelah interval permainan depan dipegang mereka, kami banyak melakukan mati sendiri," ucap Daniel menambahkan.
"Kami dikunci di angka 11 saat unggul 11-9 lalu mereka mengambil enam poin, sesuatu hal yang tidak boleh terulang lagi. Kami harus belajar mengantisipasi hal-hal seperti itu."
Kekalahan juga harus dialami oleh ganda putri, Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, yang sebenarnya sedang dalam tren bagus.
Kesempatan mencetak tiga gelar beruntun dari Australian Open 2024 dan Taipei Open 2024 harus pupus setelah Ana/Tiwi dibekuk unggulan, Pearly Tan/Thinaah Muralitharan (Malaysia).
Ana/Tiwi kalah dengan skor 14-21, 13-21. Mereka mengakui bahwa Tan/Thinaah selaku runner-up Hong Kong Open tahun lalu lebih baik dari segi permainan.
"Kami untuk mengubah kembali ke permainan terbaik cukup sulit karena terus tertekan." kata Tiwi setelah pertandingan.
"Beberapa poin sebenarnya kami bisa mengambil poin dengan baik tapi setelah itu malah melakukan error sendiri."
"Performa hari ini kurang baik dan ini jadi pembelajaran ke depan. Juga jadi tolok ukur kami sudah sampai di mana."
Editor | : | Ardhianto Wahyu |
Sumber | : | PBSI |
Komentar